30 korban ledakan SMAN 72 Jakarta masih dirawat, satu terduga pelaku di RS Polri
Jumlah korban luka akibat ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, hingga saat ini mencapai 30 orang, terdiri dari para siswa dan seorang terduga pelaku. Seluruh korban masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Jakarta.
Sumber foto: Heru Lianto/elshinta.com.
Jumlah korban luka akibat ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, hingga saat ini mencapai 30 orang, terdiri dari para siswa dan seorang terduga pelaku. Seluruh korban masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Jakarta.
Puluhan korban tersebut dirawat di RS Islam Cempaka Putih, RS Yarsi Jakarta Pusat, serta RS Polri Kramat Jati.
Humas RS Islam Cempaka Putih, Rianca, menyampaikan bahwa pihaknya masih menangani 13 pasien korban ledakan tersebut.
Dari jumlah itu, satu pasien masih berada di ruang intensive care unit (ICU) dengan pengawasan ketat.
“Yang di ruang rawat inap biasa kondisinya stabil, keluhan paling banyak masih terkait telinga berdengung. Sementara yang di ICU masih terus dipantau oleh dokter,” ujar Rianca, Minggu (9/11).
Sementara RS Yarsi Cempaka Putih memastikan masih merawat 16 pasien korban ledakan SMAN 72 Jakarta, meningkat dari sebelumnya 14 pasien.
“Ada penambahan dua pasien korban, keduanya masuk ruang rawat inap dengan keluhan pendengaran,” jelas Kepala Humas dan Pemasaran RS Yarsi, Henny Rusniawati, saat dikonfirmasi Radio Elshinta, Senin (10/11).
Selain para korban, satu terduga pelaku ledakan juga dikabarkan tengah dirawat di RS Polri Kramat Jati.
Informasi tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno usai menjenguk korban di RS Yarsi.
“Informasi yang saya dapatkan (pelaku) di RS Polri,” ujar Rano Karno atau akrab disapa Bang Doel, kepada wartawan, Minggu (10/11).
Namun hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Polda Metro Jaya maupun RS Polri Kramat Jati terkait keberadaan terduga pelaku tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto dan Karumkit RS Polri Brigjen Pol Prima Heru Yulihartono belum memberikan tanggapan meski telah dihubungi Radio Elshinta sejak Minggu (9/11) malam sekira pukul 21.00 WIB
Sementara itu, Direktur Medis RS Yarsi Jakarta Pusat, Mahmadi, membenarkan pernyataan Rano Karno, informasi bahwa terduga pelaku saat ini memang tengah berada di RS Polri Kramat Jati.
“Betul Pak,” singkat Mahmadi saat dikonfirmasi Reporter elshinta, Heru Lianto melalui pesan WhatsApp, Senin (10/11).