Basarnas siaga bantu evakuasi karyawan terjebak di tambang Freeport
Basarnas bersiaga untuk membantu evakuasi tujuh karyawan yang dilaporkan terjebak akibat longsor di area tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI), Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Basarnas bersiaga untuk membantu evakuasi tujuh karyawan yang dilaporkan terjebak akibat longsor di area tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI), Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Noer Isrodin dihubungi di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa area tambang Grasberg masuk kategori terbatas (restricted area) sehingga secara regulasi otoritas penanganan kedaruratan berada pada Emergency Response Group (ERG) Freeport.
"Iya, ini otoritas ERG Freeport yang menangani karena area tersebut masuk dalam restricted area. Secara regulasi demikian," ujarnya.
Namun petugas dari Kantor SAR Timika sudah diinstruksikan untuk bersiaga dan terus berkoordinasi dengan pihak Freeport, jika dalam kondisi ini mereka memerlukan bantuan.
"Ya, Kantor SAR Timika sudah kami informasikan demikian, itu sudah secara otomatis kami ikut memonitoring-nya karena penanganan kedaruratan di wilayah itu yang memahami dari Freeport," cetusnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Timika, Selasa, peristiwa longsor terjadi di dalam area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) pada Senin (8/9) malam sekitar pukul 23.21 WIT.
Lokasi itu persis berada di bawah sekitar area tambang terbuka Grasberg yang sudah tidak lagi beroperasi sejak beberapa tahun lalu. Material basah (wetmuck) diduga berasal dari area panel GBC.
Di dalam area tambang bawah tanah PTFI di kawasan Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, selalu terdapat fasilitas tempat berlindung (chamber) bagi para pekerja jika terjadi situasi yang membahayakan.
Chamber merupakan fasilitas darurat di tambang bawah tanah yang dilengkapi suplai udara bersih, logistik, dan sarana komunikasi untuk menjamin keselamatan pekerja saat terjadi situasi darurat, seperti kebakaran, runtuhan, atau paparan gas beracun.
Kapolsek Tembagapura Iptu Firman diberitakan sebelumnya mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan manajemen PTFI untuk mengevakuasi tujuh karyawan yang dilaporkan terjebak sejak Senin (8/9) malam.
Dia pun mengkonfirmasi bahwa belum ada laporan korban jiwa dan berharap ketujuh karyawan tersebut selamat dan dapat segera dievakuasi.