Tim SAR Gabungan terus cari dua warga tenggelam di Danau Toba
Tim SAR Gabungan yang dipimpin Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan hingga saat ini masih melakukan operasi pencarian terhadap dua orang warga yang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir.
Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.
Tim SAR Gabungan yang dipimpin Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan hingga saat ini masih melakukan operasi pencarian terhadap dua orang warga yang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, Kabupaten Samosir. Upaya pencarian berjalan intensif sejak laporan pertama diterima dan melibatkan unsur Pos SAR Danau Toba, unsur SAR lokal, Kepolisian Resort Samosir, TNI, BPBD, dan relawan masyarakat setempat.
Kronologis kejadian berawal pada Sabtu, (20/09/2025) lalu sekitar Pukul 18.10 Wib korban an. Jendri Pardede (25) bersama teman nya sedang asik memancing di tepi Danau Toba tepatnya di sekitaran Jembatan Tano Ponggol Kec. Pangururan Kab. Samosir. Tidak berselang lama korban tiba-tiba terpeleset dan jatuh ke danau, sontak rekan korban bernama Owen Siregar bersiniatif mencoba menolong korban namun naas keduanya tenggelam dan hilang. Warga sekitar telah berusaha melakukan pencarian namun korban tak kunjung ditemukan hingga akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke Pos SAR Danau Toba.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan Hery Marantika selaku Search Mission Coordinator (SMC) melalui persetujuan Search Coordinator (SC) menyampaikan setelah menerima laporan kejadian tersebut Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan melalui Personel Pos SAR Danau Toba segera menuju lokasi menggunakan Kapal SAR jenis Rigid Boyancy Boat (RBB) dan tim penyelam.
"Pencarian dihari kedua ini Tim SAR Gabungan menerapkan beberapa teknik pencarian untuk memaksimalkan peluang menemukan korban, antara lain Pencarian Visual udara menggunakan drone, pelaksanaan sweep visual menggunakan perahu dan Kapal di permukaan dengan jarak antar sweep yang disesuaikan kondisi cuaca dan gelombang di area yang diperkirakan menjadi lokasi kejadian berdasarkan keterangan saksi, pencarian menggunakan alat pendeteksi scan sonar Aqua Eyes hingga Penyelaman dengan kedalaman penyelaman antara 5-10 meter. Namun hingga sore ini, pencarian belum membuahkan hasil, pencarian akan dilanjutkan kembali esok pagi dengan harapan korban secepatnya bisa ditemukan selanjutnya tim juga berkoordinasi dengan tim SAR lainnya untuk malam ini tim tetap ada yang bersiaga disekitar lokasi." ucap Hery.
Setelah pencarian sore tadi, Tim SAR Gabungan melaksanakan rapat koordinasi berkala antara unsur gabungan guna pengumpulan keterangan saksi, dan pemetaan arus lokal untuk menyesuaikan pola pencarian esok hari.
“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Seluruh sumber daya SAR yang tersedia telah dan terus dikerahkan untuk mencari dua warga tersebut. Pencarian dilaksanakan dengan prosedur operasi standar, berkoordinasi penuh dengan instansi terkait. Kami memohon doa dan dukungan kepada masyarakat dan pemerintah agar korban secepatnya ditemukan," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Senin (22/9).
Hery juga mengimbau kepada masyarakat yang beraktivitas di perairan Danau Toba agar selalu menggunakan alat keselamatan (pelampung) saat berada di perahu atau berenang, Memperhatikan tanda peringatan keselamatan dan kondisi cuaca, Tidak berenang di area arus kuat atau malam hari, Segera melapor ke pos SAR terdekat atau instansi terkait jika melihat orang dalam bahaya.