4 Desember 2021: Peristiwa letusan Gunung Semeru
Gunung Semeru
Gunung Semeru adalah salah satu dari lebih dari 100 gunung berapi aktif di Indonesia. Puncak Gunung Semeru disebut Mahameru, yang memiliki ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hal ini membuat Gunung Semeru menyandang predikat puncak tertinggi di Pulau Jawa. Gunung Semeru berada dalam dua wilayah yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Pada tanggal 4 Desember 2021, terjadi letusan Gunung Semeru di Jawa Timur, Indonesia, yang menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa. Letusan ini mengakibatkan 57 orang tewas, 22 orang hilang, dan 45 orang mengalami luka bakar.
Dampak dari letusan Gunung Semeru cukup membuat warga sekitar bersedih. Jembatan Gladak Perak, jembatan penghubung antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, terputus akibat diterjang lahar dingin. Aliran piroklastik dan lahar merusak sedikitnya 5.205 rumah dan beberapa bangunan umum. Serta lebih dari 10.000 orang mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah setempat menghimbau warga untuk menjaga jarak setidaknya 5 km dari kawah puncak utama karena ada kekhawatiran aliran piroklastik yang besar. Masyarakat dilarang mendekati kawah sejauh 1 km atau lebih dekat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingatkan tentang peningkatan aktivitas vulkanik dan keberadaan aliran piroklastik di gunung berapi tersebut. Ia juga mengatakan bahwa hujan abu terjadi di beberapa desa dan menghimbau warga untuk mengungsi. Warga juga diminta untuk menjauh dari sungai yang berasal dari Semeru karena sungai tersebut mengangkut puing-puing vulkanik.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca dua hari pada tanggal 6 Desember yang memperingatkan warga akan hujan lebat yang dapat memicu lebih banyak lahar. Badan tersebut menambahkan bahwa Jawa Timur telah memasuki musim hujan di mana ancaman lahar lebih tinggi.
BNPB menyediakan makanan siap saji, selimut, kasur, masker, dan tenda pengungsian untuk membantu warga yang mengungsi. Persediaan medis, air, dan makanan instan juga disediakan. Diperkirakan 1,14 miliar rupiah Indonesia digunakan untuk memberikan bantuan. BNPB juga memberikan 500.000 rupiah selama enam bulan kepada penduduk yang mengungsi untuk membayar perumahan sementara, di mana pembangunan rumah baru bagi penduduk yang terkena dampak berlangsung.
Presiden Indonesia Joko Widodo akan mengunjungi Kabupaten Lumajang untuk memimpin BNPB dalam upaya pemulihan pasca-erupsi pada tanggal 5 Desember. Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, merelokasi kantornya ke Kabupaten Lumajang untuk membantu proses evakuasi penduduk di zona bahaya. Dalam upaya untuk mencegah korban lebih lanjut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menghentikan semua operasi terkait pertambangan di zona bahaya langsung. BNPB mengatakan bahwa tanggapan terhadap bencana akan berlanjut hingga 3 Januari 2022.