Disdukcapil Kudus meminimalisir kendala NIK pada vaksinasi lansia
Rapat Koordinasi penanganan Covid-19 di Jawa tengah menjadi agenda rutin yang diselenggarakan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama jajaranya yang juga melibatkan seluruh Kepala Daerah se-Jawa tengah.
Elshinta.com - Rapat Koordinasi penanganan Covid-19 di Jawa tengah menjadi agenda rutin yang diselenggarakan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama jajaranya yang juga melibatkan seluruh Kepala Daerah se-Jawa tengah. Rapat tersebut diselenggarakan secara virtual. Hadir pula Bupati Kudus H.M. Hartopo beserta jajaran mengikuti berjalanya kegiatan di gedung Command Center Diskominfo Kudus.
Bupati Kudus melaporkan bahwa indikator turunnya level PPKM di Kudus salah satunya adalah kurangnya vaksinasi lansia. Bupati menyebut bahwa ada lansia yang sudah siap divaksin tetapi terkendala nomor induk kependudukan (NIK). Akibatnya, banyak lansia yang gagal divaksin yang menyebabkan persentase vaksinasi lansia belum mencapai target.
Sampai dengan Minggu (10/10), Vaksinasi lansia di Kudus baru 28,6 persen untuk dosis 1. Target capaian vaksinasi sebesar 50 persen, namun saat ini capaian vaksinasi baru 47,1 persen. Langkah ini untuk mengejar herd immunity di Kudus, sehingga perekonomian benar-benar pulih.
Mendengar hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan apresiasi atas percepatan vaksinasi lansia di Kudus. Terutama langkah yang diambil Bupati Kudus Hartopo dalam mencari solusinya. "Solusi yang diambil sangat tepat sekali, memang Dukcapil perlu dihadirkan untuk menangani kendala NIK saat proses vaksinasi," katanya.
"Betul harus begitu. Dan langkah tersebut harus dapat diaplikasikan oleh Kepala daerah lainya. Pokoknya jangan mempersulit masyarakat. Semua harus bisa disuntik. Kalo memang harus cara manual dulu tidak apa-apa," kata Ganjar seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Selasa (12/10).