Upaya bangkitkan pariwisata DIY lewat JITM 2021
Jogja International Travel Mart (JITM) 2021 digelar sebagai upaya untuk membangkitkan pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terpuruk akibat pandemi COVID-19. JITM yang diselenggarakan dari tanggal 22 hingga 25 November 2021 diikuti oleh 45 seller dari DIY dan 45 buyer yang berasal dari berbagai perusahaan di Jakarta, Bali, Manado, dan berbagai daerah lainnya.
Elshinta.com - Jogja International Travel Mart (JITM) 2021 digelar sebagai upaya untuk membangkitkan pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terpuruk akibat pandemi COVID-19. JITM yang diselenggarakan dari tanggal 22 hingga 25 November 2021 diikuti oleh 45 seller dari DIY dan 45 buyer yang berasal dari berbagai perusahaan di Jakarta, Bali, Manado, dan berbagai daerah lainnya.
Event tahuan JITM ini digelar sejak tahun 2010, di mana tahun ini merupakan tahun ke-12 penyelenggaraannya. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan buyer sekaligus travel agent dari luar DIY untuk bertemu dengan seller yang merupakan pelaku pariwisata di DIY.
"Kegiatan ini dapat menjadi ajang promosi untuk menginspirasi calon wisatawan baik mancanegara maupun nusantara untuk memilih destinasi wisata di Yogyakarta,” ata Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X pada pembukaan Jogja International Travel Mart (JITM) 2021 di Hotel Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Selasa (23/11).
Berbagai pelaku pariwisata turut mengikuti event ini, mulai dari hotel, travel agent, restoran, toko oleh-oleh, dan sebagainus. Tahun ini, JITM diikuti oleh 45 seller dari DIY dan 45 buyer. JITM juga diikuti oleh buyer dari luar negeri yang mengikuti kegiatan ini secara daring.
Pandemi Covid-19 telah menimbulkan multiplier effect yang sangat mempengaruhi sektor pariwisata, seperti industri perhotelan, kuliner, dan transportasi. Sri Paduka menyebutkan bahwa pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir bukanlah alasan untuk mengabaikan sektor pariwisata. Sehingga, JITM 2021 ini diharapkan dapat turut memajukan pariwisata di Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menyatakan, Kegiatan ini adalah kegiatan yang ke-12, ini menandakan bahwa konsistensi, resiliensi tetap terjaga oleh rekan-rekan seluruh pelaku pariwisata di Daerah istimewa Yogyakarta.
"Harapanya melalui kegiatan ini dapat menemukan titik temu antara buyer dan seller, " Kata Singgih seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Rabu (24/11).