Banjir Aceh Utara renggut tiga nyawa dan 32 ribu lebih jiwa mengungsi 

Sebanyak 32 ribu jiwa korban banjir Aceh Utara terpaksa mengungsi setelah daerah tersebut terendam banjir luapan Sungai Kereutoe dan Sungai Peutoe. Banjir juga menyebabkan 3 warga meninggal dunia. 

Update: 2022-01-05 13:44 GMT
Sumber foto: Hamdani/elshinta.com.

Elshinta.com - Sebanyak 32 ribu jiwa korban banjir Aceh Utara terpaksa mengungsi setelah daerah tersebut terendam banjir luapan Sungai Kereutoe dan Sungai Peutoe. Banjir juga menyebabkan 3 warga meninggal dunia. 

Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Utara Murzani melaporkan data sementara total pengungsi berjumlah 32.854 jiwa. 

"Banjir meluas dan sekarang telah merendam 113 desa di 16 kecamatan," kata Murzani seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani, Rabu (5/1). 

Kecamatan terbaru terendam banjir yakni Tanah Pasir dengan jumlah pengungsi 228 orang. Murzani mengatakan, pengungsi terbanyak terdapat di Kecamatan Lhoksukon yaitu 21.209 orang

Dia menyebutkan, tim gabungan mendirikan 85 titik dapur umur untuk melayani warga. Warga disebut mengungsi ke titik pengungsian yang disediakan atau ke rumah tetangga yang lebih tinggi.

Menurutnya, banjir tersebut juga menyebabkan tiga warga meninggal dunia diantaranya  dua anak anak-anak yaitu Andika (11) asal Desa Meuria Kecamatan Matang Kuli dan M Rafa Alfarisi (6,5) asal Desa Beringin Kecamatan Samudera. Dan satu orang dewasa bernama Hamidah (50) asal Desa Paya Lueng Jalo, Kecamatan Pirak Timu.

"Ketiga korban meninggal karena tenggelam," ujar Murzani.

Murzani menyebutkan, banjir di Aceh Utara terjadi setelah daerah tersebut diguyur hujan sejak Kamis (30/12/2021). Hujan menyebabkan air sungai Krueng Peutoe, Sungai Krueng Keureuto dan Sungai Krueng Pirak meluap dan mengakibatkan jebolnya tanggul sungai.

Akibat hujan tinggi sehingga jebolnya tanggul, katanya, menyebabkan terendamnya pemukiman penduduk seputar aliran sungai Desa Kumbang, Kecamatan Lhoksukon dengan ketinggian air antara 10 sentimeter sampai dengan 1 sentimeter lebih. 

Tags:    

Similar News