Binda Jateng sasar 5.800 dosis tervaksin

Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah, Senin (14/2), terus melakukan vaksinasi massal anak/pelajar usia 6-11 tahun dan masyarakat di empat kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan target peserta vaksin  sebanyak 5.800 dosis meliputi Kabupaten Wonogiri, Semarang, Tegal, dan Kabupaten Magelang. 

Update: 2022-02-15 15:57 GMT
Sumber foto: Pranoto/elshinta.com.

Elshinta.com - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Jawa Tengah, Senin (14/2), terus melakukan vaksinasi massal anak/pelajar usia 6-11 tahun dan masyarakat di empat kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan target peserta vaksin  sebanyak 5.800 dosis meliputi Kabupaten Wonogiri, Semarang, Tegal, dan Kabupaten Magelang. 

Jenis vaksin yang dipergunakan bagi anak/pelajar yaitu jenis Sinovac yang telah mendapatkan ijin dari BPOM untuk dipergunakan bagi anak/pelajar usia 6–11 tahun, sementara untuk masyarakat secara door to door (DTD) serta vaksinasi booster menggunakan vaksin yang tersedia dari Dinas Kesehatan. 

“Binda Jateng dalam kesempatan ini juga mendirikan 4 sentra vaksinasi di kabupaten/kota. Adapun wilayah dengan pelaksanaan vaksinasi anak usia 6– 11 tahun meliputi, Kabupaten  Wonogiri, Kabupaten Semarang, Tegal, dan Kabupaten Magelang dengan target 4.100 dosis,” jelas Kepala BIN Daerah (Binda) Jawa Tengah Brigjen TNI Sondi Siswanto seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto, Selasa (15/2). 

Selain itu Kabinda Jateng  Brigjen TNI Sondi Siswanto juga menambahkan, vaksinasi DTD di Kabupaten Magelang dengan target 1.000 orang tervaksinasi, pelajar 200 dosis di Kabupaten Tegal, dan Booster di Kabupaten Semarang dengan target 1.500 dosis yang dilaksanakan di 2 kecamatan, Tengaran dan  Bergas. 

"Meski gejala Covid-19 Omicron terbilang ringan namun angka penularan yang tinggi memicu kekhawatiran pemerintah. Karena itu pemerintah tetap merekomendasikan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar fasilitas kesehatan tidak dibanjiri pasien Covid-19. Terlebih, pemerintah juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak termakan informasi tidak benar atau hoax. Ini semua sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo mengenai langkah dan upaya pemerintah Indonesia untuk menghindari disinformasi dan penyebaran berita hoax tentang vaksinasi Covid-19," tandasnya.

Tags:    

Similar News