Atlet PB Djarum tak lagi dominasi Turnamen Simpang 7 Master

Elshinta.com - Turnamen bulutangkis Simpang 7 Master XI yang digelar di GOR Djarum Kaliputu Kudus Jawa Tengah telah selesai, Kamis (31/3) lalu. Ketua PBSI Kudus, Yuni Kartika menyatakan pembinaan atlet bulutangkis di Kudus saat ini sudah merata. Hal ini terlihat dari gelaran Simpang Tujuh Master XI, kualitas permainan atlet-atlet cilik sudah bagus. Pasalnya, menurut dia atlet yang naik podium tidak hanya didominasi oleh beberapa atlet yang itu-itu saja seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Atlet yang juara tidak hanya berasal dari klub PB Djarum saja. Melainkan ada beberapa anak yang berasal dari klub lain juga. Ini artinya pembinaan bulutangkis di Kudus sudah bagus," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Minggu (3/4).

Dijelaskan, dari segi teknik dan fisik untuk anak di tingkat SD dirasa sudah baik. Hanya, perlu terus dikembangkan, agar lebih serius menekuni bulutangkis. Peraih Piala Uber 1994 itu tidak menampik jika mayoritas atlet yang naik podium merupakan atlet yang sudah bergabung di klub. Dia menilai atlet yang ikut klub memiliki porsi latihan yang lebih baik daripada yang berlatih mandiri.

"Ajang Simpang 7 Master ini sebagai pembinaan atlet bulutangkis. Di Kudus kan juga sudah ada 19 klub bulutangkis. Anak-anak tinggal difokuskan terus latihannya," imbuhnya.

Kedepan, PBSI Kudus masih memiliki beberapa agenda kejuaraan yang bisa diikuti oleh para atlet bulutangkis sebagai ajang pengembangan diri yakni dari Bitingan Master, Kretek Cup, Bupati Cup, dan Muria Cup.

Ketua Panpel Simpang 7 Master yang juga sebagai Kabid Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus (Disdikpora) Kudus, Minan Muhammad mengapresiasi adanya turnamen ini. "Kejuaraan selalu memiliki nuansa yang bagus, sehingga atlet tidak hanya latihan dan latihan tetapi ada tempat untuk berkompetisi," katanya.