Bupati Etik Suryani: Sapi masuk pasar Sukoharjo tidak bawa surat sehat, tolak!

Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memberlakukan kebijakan khusus masuknya hewan ternak sapi dari daerah lain.

Update: 2022-05-16 15:34 GMT
Sumber foto: Deni Suryanti/elshinta.com.

Elshinta.com - Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memberlakukan kebijakan khusus masuknya hewan ternak sapi dari daerah lain. Masih terkait upaya pencegahan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Sejauh ini Sukoharjo masih aman dari laporan PMK tersebut.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani didampingi Wakil Bupati Agus Santosa dan dinas terkait turut mendatangi pasar hewan Bekonang, Kecamatan Mojolaban bersama dengan tim teknis kesehatan hewan dari dinas pertanian dan perikanan setempat.

Menurut bupati, setiap hewan utamanya sapi yang berasal dari luar dan akan masuk di Kabupaten Sukoharjo wajib dilengkapi surat kesehatan hewan dari daerah asal. Pengetatan persyaratan tersebut bertujuan  agar ternak sapi yang masuk dan dijual di Sukoharjo benar-benar sehat.

Terlebih saat ini banyak daerah yang menutup pasar hewannya untuk lalu lintas ternak dari luar daerah. Maka, pihaknya tidak berharap di Sukoharjo yang masih menerima ternak daerah lain ada kasus tersebut sehingga merugikan peternak dan masyarakat.

“Banyak pasar hewan yang tutup untuk sapi dari luar daerah. Lha ini kita masih buka tetapi harus ketat pengawasannya. Hewan masuk harus ada surat kesehatan dari dokter hewan, kalau tidak ada tolak,” kata Etik seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Senin (16/5). 

Dia menambahkan, kekhawatiran masuknya PMK ke Sukoharjo ini juga dipicu temuan kasus penyakit di Kabupaten Boyolali. Sehingga pengetatan persyaratan lalu lintas hewan ini diharapkan bisa meminimalkan potensi masuknya wabah ke Sukoharjo.

Pedagang dan petugas pengawasan kesehatan hewan harus teliti, tegas menolak masuk sapi-sapi yang sakit agar tidak menular ke ternak di Sukoharjo. Kondisi kesehatan hewan ini dapat diperiksa dari surat keterangan sehat dokter hewan sebagai kelengkapan dokumen jalan.

“Sapi masuk harus dicek petugas dulu dokumennya, kondisi kesehatannya. Jangan diturunkan dulu dari mobil pengangkut,” jelasnya.

Sementara,  Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno menegaskan, sampai kini belum ditemukan kasus PMK di Sukoharjo. Tim teknis yang dibentuk dinas turun setiap hari mendatangi peternak dan petani pemilik ternak. Penyemprotan desinfektan di pasar hewan juga masih terus berjalan rutin.

Daerah, lanjutnya tengah menunggu kiriman vaksin hewan dari Pemprov Jawa Tengah.  Terkait pengetatan aturan pengawasan lalu lintas hewan, pihaknya segera menempatkan petugas kesehatan hewan di pasar-pasar hewan.  Petugas yang akan mengukur suhu tubuh sapi, surat kelengkapan sehat dan lain sebagainya.

“Sosialisai pencegahan penyakit terus kami lakukan,” ujarnya.

Tags:    

Similar News