Angkat pamor cerita Panji, Disbudparpora Kediri gelar Selomangleng Performance Art
Elshinta.com, Sejumlah pelaku seni tari drama dan musik ikut ambil bagian dalam pagelaran Selomangleng Performance Art.
Elshinta.com - Sejumlah pelaku seni tari drama dan musik ikut ambil bagian dalam pagelaran Selomangleng Performance Art. Pergelaran ini diadakan di halaman depan Goa Selomangleng tempat pertapaan Dewi Kilisuci, Minggu (23/10).
Turut meramaikan sejumlah sanggar tari dari lokalan Kediri serta luar kota yaitu Malang, Ponorogo dan Yogyakarta.Puncak acara ditutup dengan penampilan sang Maestro tari Didik Nini Thowok.
Meski hanya tampil kurang lebih 15 menit. Penampilan penari, koreografer, pantomim sekaligus komedian asal Temanggung Jawa Tengah tersebut, mampu memukau ratusan pengunjung wisatawan yang hadir.
Didik Nini Thowok tampil dengan tari kontemporer "Pancasari". Tarian ini menggambarkan masuknya beberapa pengaruh budaya luar terhadap budaya Nusantara dengan penampilan lima karakter topeng yang berbeda.
Lima karakter topeng diaktualisasikan melalui gerak tari pengaruh China. Dimana tarian selendang menggambarkan awan yang bentuknya selalu berubah atau pun laut bergelombang. Kemudian beralih karakter Dewi Sekartaji yang lembut. lalu diteruskan dengan gambaran topeng robot, dilanjut topi lucu Entit dengan Ragil Kuning dan terakhir ditutup dengan topeng kera yang mewakili adegan Khetek Ogleng serta Roro Tempe dalam episode cerita Panji .
Menurut keterangan Zachrie Achmad selaku Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri. Ini merupakan kali kedua Didik Nini Thowok tampil di Goa Selomgangleng .
"Beliau ini kan maestro tari yang sudah tidak asing bagi kita, tingkatanya sudah Internasional. Kehadiran beliau sebagai pembelajaran bagi penari yang ada di Kota Kediri. Bahwa seniman yang sudah tingkatanya Internasional seperti itu ,beginilah cara mengekpresikan tarinya,supaya mereka bisa belajar dari Maestro Nini Thowok," kata Zachrie seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana, Senin (24/10).
Tak kalah hebat, penampilan tiga sanggar tari asal kota Kediri, diantaranya juga mengangkat tema cerita budaya kearifan lokal tentang Ande Ande Lumut. Cerita Ande Ande Lumut tersebut mampu diimplementasikan dengan baik melalui seni drama tari.
"Kebetulan kemarin kita baru saja mengadakan lomba tari kreasi kontemporer. Nah sehingga cerita Panji itu diaktualisasikan oleh penari penari kita juara 1,2 dan 3. Ini sebagai kekayaan seni kita yang ada dilokal Kediri. Kita memberikan edukasi juga kepada generasi sekarang bahwa ini adalah kekayaan Kota Kediri yang masih sangat bagus untuk dipelajari dan dikembangkan kemudian hari," ungkapnya.