Bantul harap KTT ASEAN makin buka peluang pasar kerajinan
Elshinta.com, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berharap penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN makin membuka peluang pasar kerajinan Tanah Air.
Elshinta.com - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berharap penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang sukses digelar di Labuhan Bajo makin membuka peluang pasar kerajinan Tanah Air termasuk daerah ini ke negara-negara tersebut.
"Kalau pengaruhnya bagi industri kerajinan (KTT ASEAN) memang tidak langsung, tetapi harapannya peluang pasar kerajinan makin terbuka ke negara-negara ASEAN," kata Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana menanggapi dampak penyelenggaraan KTT ASEAN di Bantul, Sabtu.
Dia mengatakan, apalagi sumber daya manusia (SDM) ekonomi kreatif termasuk di Bantul itu merupakan orang orang yang terampil dalam berinovasi produk, dan lebih lihai dalam mencari peluang-peluang pasar.
"Misalnya pameran apapun itu selalu dia ikuti, kemudian mereka juga cari 'buyer' lewat berbagai hal juga media sosial yang ada, luar biasa usahanya, apalagi persaingan dengan negara negara lain itu kompetitif, jadi harus bisa bersaing," katanya.
Selain mendorong peluang pasar kerajinan, tentunya penyelenggaraan skala negara negara di Asia Tenggara tersebut dapat mendukung kabupaten dan kota kreatif di Indonesia, seperti Kabupaten Bantul yang sedang berjuang menjadi bagian Jejaring Kota Kreatif Dunia atau UNESCO Creative City Network (UCCN).
"Tentunya dengan kita meskipun belum berhasil menjadi bagian dari Jejaring Kota Kreatif Dunia itu harapannya nanti baik itu produk itu bisa saling mengisi, kemudian bahan baku kerajinan juga bisa saling mengisi, itu harapannya," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam mendorong para pelaku ekonomi kreatif di Bantul agar bisa bersaing dengan produk negara lain diantaranya selain memfasilitasi pameran internasional juga melakukan pelatihan levelling bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Pelatihan levelling itu mengangkat bagi UKM-UKM yang tingkatannya masih menengah bisa ke atas, jadi naik kelas. Selain itu juga kemitraan, misalnya para IKM (industri kecil menengah) yang sudah ekspor besar kita undang, kita ajak kolaborasi dengan industri di bawahnya," katanya.