Jun Bintang musisi Bali sukses atasi botak dengan transplantasi

Elshinta.com, musisi asal Pulau Dewata, Bali, I Made Juniartha yang lebih populis dengan nama Jun Bintang ukses atasi botak dengan transplantasi. Berharap bahasa Bali dikenal di mata dunia seperti halnya keindahan Pulau Dewata .

By :  Widodo
Update: 2023-07-04 00:21 GMT
I Made Juniartha yang lebih populis dengan nama Jun Bintang, berharap bahasa Bali dikenal di mata dunia seperti halnya keindahan Pulau Dewata . (foto:ist)

Elshinta.com - Penyanyi asal Pulau Dewata, Bali, I Made Juniartha yang lebih populis dengan nama Jun Bintang berharap bahasa Bali dikenal di mata dunia sama halnya dengan keindahan Pulau Dewata. Tidak heran jika lirik lagunya disisipkan bahasa Bali.

Jun Bintang bukan nama baru di industri musik Indonesia, terutama di tanah kelahirannya Bali. ia musisi yang spesial.

Lagu-lagu karya Jun banyak menggunakan lirik berbahasa Bali dan digemari kaum muda. Ia berharap bahasa Bali dikenal luas di mata dunia sama halnya dengan keindahan Pulau Dewata . 

"Saya ingin bahasa Bali menjadi bahasa kebanggaan orang Bali. Di samping untuk menjaga adat dan budaya dari leluhur, bahasa Bali juga merupakan bahasa ibu. Jadi wajib kita lestarikan," terang Jun. 

Sebagai vokalis Bintang, Jun menulis hampir semua lagu-lagu band yang terbentuk tahun 2014 itu. Demikian halnya dengan karya-karya solo Jun.

Uniknya, lagu-lagu ciptaan Jun yang menggunakan lirik bahasa Bali itu tidak hanya digemari anak-anak muda setempat melainkan mereka remaja dari Semarang, Yogyakarta, Surabaya, bahkan Jakarta dan Bandung. 

Bersama bandnya, Bintang, Jun sudah menelurkan delapan album. Sementara untuk project solo, Jun telah menghasilkan satu album dan sekitar 20 single yang ia nyanyikan. Ia banyak berkolaborasi dengan sejumlah musisi, di antaranya Kaka Slank dan Bobby SID.

"Ya, sekarang masih tur konser keliling Bali, terus ada penggarapan single duet baru saya, dan ada beberapa sisa gigs yang harus diselesaikan," ungkap Jun yang awal tahun 2023 ini merilis single "Bali Da Ngambul Ngambul" feat. Jegeg Bulan. 

Melihat bakat dan kiprahnya yang begitu luwes di musik, banyak sahabat sesama musisi yang meminta Jun hijrah ke Jakarta. Namun bagi lelaki kelahiran Gianyar 28 Juni itu, Bali adalah harga mati. Meninggalkan Bali seperti mengingkari nurani bagi musisi yang beristrikan perempuan asal Jepang itu. 

"Saya tumbuh dan berkembang di Bali. Bahasa yang saya pakai juga bahasa Bali. Jadi untuk hijrah ke Jakarta rasanya terlalu membohongi hati nurani saya sebagai seniman daerah. Di Bali aja udah cukup membuat saya sibuk. Pekerjaan selain menjadi musisi juga lebih banyak saya dapatkan di Bali," kata ayah dua anak itu. 

Hari-hari pemilik nama lengkap I Made Juniartha  saat ini disibukkan dengan beberapa agenda konser. Terakhir, Jun bahkan baru saja merampungkan konser di tiga kota di Jepang, yakni Tokyo, Osaka dan Nagoya.

Sebagai musisi, semua terasa sempurna bagi Jun Bintang, namum ia masih merasa ada satu kekurangan yang cukup mengganggu.

"Saya punya masalah dengan kebotakan kepala. Rambut kepala bagian depan saya garisnya mulai mundur. Dulu saya pernah berambut gimbal alias dead lock. Lama kelamaan rambut saya rontok. Ada faktor keturunan juga. Ini membuat saya tidak percaya diri dan pilih menggunakan topi atau penutup kepala saat manggung dan interaksi sehari-hari dengan orang,” beber Jun Bintang. 

Beragam upaya Jun lakukan untuk membuat rambutnya tumbuh, namun sia-sia. Sampai suatu saat ia mendapatkan informasi dari rekan sesama musisi, yakni transplantasi rambut di Farmanina Aesthetic & Hair Clinic. 

"Banyak teman-teman musisi yang sudah berhasil menjalani transplantasi rambut di Farmanina Aesthetic & Hair Clinic. Kemarin saya lihat Kaka Slank, Piyu Padi juga sudah berhasil menjalani transplantasi rambut di Farmanina. Saya ingin biar performa di stage jadi lebih bagus. Kerjaan saya kan jadi entertainer," ujar Jun bersemangat. 

"Katanya nggak begitu parah rambut saya, jadi masih bisa diperbaiki. Masih bisa tumbuh dengan baik, jadi saya langsung transplantasi rambut," ujar Jun. 

Jun sangat mengapresiasi Farmanina Aesthetic & Hair Clinic hadir di Indonesia. Semula, ia berpikir bahwa transplantasi rambut hanya dapat dilakukan di luar negeri. Menurut Jun, klinik transplantasi rambut tersebut sudah menjawab kebutuhan masyarakat modern. Apalagi, dalam waktu dekat, Farmanina akan dibuka di Bali. 

"Kliniknya bagus, bersih, pelayanannya juga bagus, dokternya juga, terlihat dari konsultasinya bagus banget. Jadi, dibikin nyamanlah. Yang paling penting kan mental karena saya baru pertama kali melakukan ini. Klinik ini kan mau dibuka di Bali. Jadi sebelum open di Bali, saya nyobain dulu di Jakarta, biar jadi yang pertama," katanya sambil tertawa.

Sekarang, Jun merasa punya semangat baru yang luar biasa dalam dirinya. Di tengah-tengah kesibukannya mempersiapkan konser di beberapa tempat di Bali, ia juga mengaku mulai perrcaya diri. Jun mulai melepas penutup kepala agar transplantasi rambut yang ia jalani berhasil.

“Semangat sekali sekarang. Rambut yang sudah ditanam di area botak itu makin membuat saya percaya diri. Persiapan konser saya juga semakin semangat. Ke depan, sejalan dengan rambut yang mulai tumbuh, saya makin semangat memberikan penampilan terbaik,” katanya pasti. (Dd)

Tags:    

Similar News