Kampung Asei Besar dan Yoboi ditetapkan sebagai 'Kampung Ramah Perempuan dan Peduli Anak'

Elshinta.com, Kampung Asei Besar dan Kampung Yoboi, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (21/8/2023), ditetapkan sebagai wilayah Desa Ramah Perempuan dan Perduli Anak daerah Kabupaten Jayapura oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.

Update: 2023-08-22 19:56 GMT
Sumber foto: Aman Hasibuan/elshinta.com.

Elshinta.com - Kampung Asei Besar dan Kampung Yoboi, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (21/8/2023), ditetapkan sebagai wilayah Desa Ramah Perempuan dan Perduli Anak daerah Kabupaten Jayapura oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.

Berdasarkan intruksi Presiden RI Joko Widodo melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar dilakukan percepatan pembangunan di kampung-kampung melalui desa atau kampung Rama perempuan dan peduli anak bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Papua dengan Kabupaten Jayapura, dan Unicef untuk bersama-sama mencanangkan kedua kampung tersebut. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Jayapura, Miryam Yesoumilena menjelaskan tujuan pembentukan Desa Ramah Perempuan dan Perduli Anak adalah untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak ditingkat kampung dan juga meningkatkan kewirausahaan perempuan serta memperlambat perkawinan dini. 

“Ibu-ibu di kampung ini menjadi perpanjangan pemerintah untuk menyampaikan bahwa tidak boleh terjadi perkawinan dini terhadap anak-anak di kampung. Kampung Yoboi dan Kampung Asei Besar ini yang pertama untuk Papua dan juga bagi Kabupaten Jayapura jadi barometer sebagai kampung Ramah Perempuan dan Perduli Anak,” kata Miryam Yesoumilena seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Selasa (22/8).  

Dikatakan dia, kedua kampung tersebut akan menjadi panutan bagi kampung-kampung lain di 139 kampung, 5 lurah yang ada di Kabupaten Jayapura, tetapi juga untuk kampung-kampung yang ada fi 8 kabupaten dan 1 kota yang ada di Provinsi Papua. “Semoga dengan adanya launching ini, Kabupaten Jayapura jadi contoh untuk semua kampung di Papua,” ujarnya. 

Miryam Yesoumilena lebih lanjut menerangkan, alasan pihaknya menetapkan Kampung Asei dan Yoboi karena kedua kampung itu merupakan kampung adat serta kampung wisata. Dengan adanya kegiatan ini akan mendorong perempuan untuk berwirausaha dalam menopang wisata. 

“Kami berharap kepada 20 orang ibu-ibu dari kampung Asei dan Yoboi yang ikut pelatihan ini selama 2 hari bisa membawa dampak bagi ibu-ibu di kampung itu untuk peningkatan ekonomi, menunjang pembangunan,” pungkasnya.

Untuk itu, kata Miryam Yesoumilena, pihaknya bersama provinsi, Unicef akan selalu menopang perempuan-perempuan di kampung dalam meningkatkan ekonominya kedepan. 

Sementara itu Asisten Deputi Perlidungan Anak dan Kekerasan Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak, Fitra Andika Sugiyono menyampaikan Kementerian PPPA terus berupaya mendorong isu-isu terkait perlindungan anak dan perempuan di kampung-kampung dan juga untuk pengembangan ekonomi maupun aspirasi anak terkait dengan layanan maupun pembangunan. 

“Penetapan Ramah Perempuan dan Perduli Anak bisa mengurangi angka kekerasan pada anak maupun perempuan di desa atau kampung-kampung,” pungkasnya. 

Menurut dia, program yang ada Kampung Asei dan Yoboi ini akan menjadi percontohan bagi kampung-kampung lainnya dalam mengawasi kekerasan terhadap anak dan perempuan kedepan dalam kemajuan masyarakat disana. 

Ditempat yang sama Kepala Kampung Yoboi, Sefanya Wally dan Kepala Kampung Asei Besar, Antoneta Ohee menyambut baik penetapan kedua kampung tersebut sebagai kampung ramah Perempuan dan peduli anak sebagai percontohan bagi kampung lainnya. “Sebagai kepala kampung kami akan memberikan dukungan penuh terkait kegiatan yang dilakukan di Kampung Yoboi dan Asei Besar,” ungkapnya.

Penetapan kampung ramah perempuan dan perduli anak itu ditandai dengan penandatangan berita acara.

Tags:    

Similar News