13 September 2000: Tragedi bom di gedung Bursa Efek Jakarta

Elshinta.com, Hari ini 23 tahun yang lalu, terdengar ledakan dari Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) sekitar pukul 15.17 WIB. sebanyak 10 orang tewas dan 34 orang luka-luka karena bom tersebut. Ada yang tewas di lokasi, ada pula yang di rumah sakit.

Update: 2023-09-13 06:00 GMT
Kondisi bagian dalam Gedung BEJ. (times.co.id)

Elshinta.com - Hari ini 23 tahun yang lalu, terdengar ledakan dari Gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ) sekitar pukul 15.17 WIB. sebanyak 10 orang tewas dan 34 orang luka-luka karena bom tersebut. Ada yang tewas di lokasi, ada pula yang di rumah sakit.

Dilansir dari kompas.com, korban tewas akibat luka bakar, menghirup asap, dan tersengat udara panas. Sejumlah korban tewas itu ditemukan di dalam kendaraan yang terparkir, sebagian lainnya tergeletak di lantai. Dalam kejadian tersebut, tercatat dua mobil terbakar dan sekitar 20 lainnya rusak.

Ledakan tersebut dipastikan berasal dari sebuah mobil yang diparkir di lantai P2 yang saat itu dipadati sekitar 400 kendaraan.

Baca juga Bom meledak di Gedung Bursa Efek Jakarta

Kondisi saat ledakan

Asap tebal berwarna hitam pekat membumbung dari Gedung BEJ. Kepanikan pun menyergap para karyawan yang berkantor di Gedung BEJ. Mereka berlarian untuk menyelamatkan diri dengan menggunakan tangga darurat, termasuk ibu hamil. Asap hitam pekat juga membubung dari lantai parkir. Situasi itu menyebabkan petugas pemadam kebakaran kesulitan mencapai titik api di bawah tanah.

Mobil pemadam kebakaran milik Security Grup Astra yang datang lebih awal juga tidak bisa berfungsi karena mesin diesel penyedot airnya tak bisa dihidupkan. Aparat kepolisian, baik Gegana maupun Sabhara, juga mengalami kesulitan mengevakuasi korban karena asap tebal terus mengepul.

Hingga sekitar pukul 22.00, ruangan lantai parkir P2 masih terasa panas menyengat. Lantainya digenangi air dari sprinkler (penyembur air untuk memadamkan kebakaran). Sejumlah kabel atau saluran air di plafon areal parkir amburadul. Seperti pada peristiwa peledakan-peledakan sebelumnya (Jakarta mengalami beberapa ledakan tahun itu), ledakan di Gedung BEJ juga tidak diawali dengan ancaman dari penelepon gelap.

Meski ledakan di Gedung BEJ itu terdengar sangat keras, tak satu pun kaca yang melapisi seluruh permukaan Gedung BEJ itu pecah. Kerusakan hanya di lantai P2, P1, dan sebagian plafon di lobi.

Polisi memastikan ledakan keras di lantai P2 gedung BEJ berasal dari sebuah bom yang diletakkan di bawah mobil. Untuk tipenya, baru dipastikan beberapa hari kemudian. Dipastikan mobil yang meledak itu Corona Marx II, bukan sedan BMW.

Sejumlah saksi yang melihat peristiwa peledakan bom di BEJ mengungkapkan, terdapat tiga orang yang keluar dari mobil yang meledak di lantai parkir P2.

Tersangka

Pengebom gedung BEJ ditangkap di kawasan Cilandak pada Sabtu (23/9/2000) pukul 04.00 WIB saat dalam perjalanan untuk menggranat Kedubes AS.

Kepala Polda Metro Jaya pada saat itu, Inspektur Jenderal Nurfaizi, mengungkapkan Iwan Setiawan alias Husen (43) dibekuk di dalam taksi. Menurut Nurfaizi, Iwan mengaku sebagai pelaku peledakan di Kedutaan Besar Malaysia pada 27 Agustus 2000. Iwan juga mengaku terlibat dalam pengeboman di gedung BEJ.

Kepala Direktorat Reserse Polda Metro Jaya Senior Superintendent, Harry Montolalu, mengatakan Iwan mengaku tidak masuk ke Gedung BEJ. Dua buah mobil masuk ke Gedung BEJ, salah satunya Corona Mark II yang meledak itu. Taksi yang dipesan Iwan ternyata dikemudikan polisi yang menyamar. Setelah taksi bergerak, polisi lainnya melakukan pembuntutan dengan mobil dan motor.

Dalam upaya membuntuti itu, polisi menyergap Iwan menggunakan satu unit motor dan tiga mobil sedan. Ketika taksi itu berhenti karena lampu lalu lintas menyala merah di perempatan Cilandak, penyergapan pun dilakukan.

Tags:    

Similar News