28,4 juta orang di Jabodetabek tahun ini lebaran di kampung halaman
.Pada masa lebaran tahun 2024 nanti, seperti tahun-tahun sebelumnya penduduk yang berada di 5 wilayah aglomerasi Jakarta seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi kembali akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman masing-masing.
Elshinta.com - Pada masa lebaran tahun 2024 nanti, seperti tahun-tahun sebelumnya penduduk yang berada di 5 wilayah aglomerasi Jakarta seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi kembali akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman masing-masing.
Mereka menuju berbagai wilayah di Indonesia untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, serta melakukan perjalanan wisata.
Potensi pergerakan masyarakat di Jabodetabek itu jumlahnya diprediksi bakal mencapai 28,4 juta orang atau meningkat 10 juta orang ketimbang lebaran tahun 2023 lalu yang hanya 18,3 juta orang.
Data tersebut berdasarkan salah satu hasil survey yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan.
Badan yang kepalai oleh Robby Kurniawan ini keluarkan survey yang disampaikan langsung dalam keterangan pers mengenai persiapan dan rencana operasi angkutan lebaran 2024 secara virtual, yang dipimpin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Acara dihadiri para Dirjen, serta Kepala Korps Lalulintas Irjen Pol Aan Suhanan, Minggu siang 17 Maret 2024.
Robby Kurniawan mengatakan, dari total masyarakat di Jabodetabek yang akan mudik itu mayoritas milih keberangkatannya pada H-4 atau Sabtu 6 April 2024. Bisa dipastikan bahwa pada H-4 itu merupakan puncak arus balik lebaran 2024.
"Potensi jumlahnya mencapai 5,20 juta orang. Sedangkan pada H-3 hanya 4,13 juta orang dan 3,78 juta orang pada H-2," kata Robby.
Pemilihan hari kepulangan 6,12 juta orang lebih memilih pulang pada H+ 3 atau Minggu 13 April 2024 dan 3,94 juta orang memilih pada H + 4 atau saat hari terakhir cuti bersama libur Idul Fitri. Selebihnya, 4,80 juta orang memilih pulang setelah H + 7.
"2 hari itulah puncaknya arus balik, pada H+3 dan H+4," ujar Robby.
Sementara untuk pilihan moda transportasi yang akan digunakan bagi masyarakat Jabodetabek yang akan keluar tersebut, antara lain Kereta Api antarkota pada peringkat pertama. Yakni sebanyak 8,26 juta orang.
Disusul bus antarkota antar provinsi yang mencapai 7,89 juta, kemudian mobil pribadi 4,27 juta, sepedamotor 2,56 juta dan terakhir kapal penyeberangan yang hanya 1,63 juta orang.
Robby berharap hasil survey ini bisa dijadikan dasar perencanaan ketersediaan sarana prasarana transportasi untuk merumuskan kebijakan pengaturan dan pembatasan guna memperlancar pergerakan masyarakat.
Ia juga berharap masyarakat dapat mendukung dan memanfaatkan mudik gratis yang disiapkan pemerintah agar mudik lebaran tahun ini berjalan lancar. "Itu harapan kami," tutupnya. (rob)