Siap layani kesehatan jemaah calon haji Majalengka, jumlah tim medis bertambah

Elshinta.com - Menjelang pemberangkatan jemaah haji asal Kabupaten Majalengka Jawa Barat tahun 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka mengaku ada peningkatan jumlah tim medis yang akan mendampingi para jemaah calon haji selama melaksanakan rangkaian ibadah haji di Tanah Suci Makkah. 

Sub Koordinasi Imunisasi dan Surveilans Dinas Kesehatan Kabupaten  Majalengka, Siti Romlah Setiawangsih menjelaskan, sebuah prestasi bagi dinas kesehatan karena ada peningkatan jumlah tim medis yang dipercaya untuk mendampingi jemaah calon haji selama proses pelaksanaan ibadah haji.

'Tahun ini tahun terbanyak, Majalengka memberangkatkan tenaga medis ini sebuah prestasi, ada 5 dokter, 6 perawat dan 1 dari rumah sakit Majalengka menjadi tim emergency, jadi yang dari rumah sakit  Majalengka ini nantinya tidak akan membersamai di kloter tapi langsung akan di rumah sakit sana selama masa haji 70 hari," kata Siti Romlah Seyiawangsih, Senin (13/5)

Sementara untuk penempatan tim medis dalam satu kloter terdapat  3 medis, 1 dokter, dan 2 perawat, jelas dia.

"Karena kita ada empat kloter, ada juga yang mendampingi dari kloter Cirebon dan Indramayu. Harapan kami adalah memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk jemaah calon haji," harapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Selasa (14/5).

Sebelumnya, Siti Romlah juga menjelaskan , bahwa untuk tahun ini ada mekanisme yang berbeda yaitu jemaah harus istitoah kesehatan terlebih dahulu sebelum melunasi ONH atau biaya perjalanan ibadah haji.

Mekanisme tersebut menurut Siti Romlah dipandang baik karena kesehatan adalah modal yang harus dimilki oleh para jemaah calon haji, saat ini kata dia apabila dari kesehatan tidak istitoah mereka tidak bisa melunasi ONH.

"Ini merupakan sebuah perkembangan yang kami rasa sangat baik karena kesehatan adalah modal yang harus dimilki oleh para jemaah calon haji, sekarang ini apabila dari kesehatan tidak istitoah mereka tidak bisa melunasi ONH (ongkos naik haji), tapi kalau dari sisi kesehatan sudah dinyatakan istitoah baru bisa melunasi," terangnya.

Sehingga dengan mekanisme ini ia berharap para jemaah calon haji benar-benar siap untuk melaksanakan ibadah di tanah suci.

"Tapi perlu diketahui juga karena  istitoah kesehatan dilakukan diawal sekitar bulan februari, dan keberangkatan di bulan Mei diharapkan jemaah bisa menjaga status istitoahnya agar tetap istitoah sampai keberangkatan," tandasnya

"Dan edukasi ini telah kami lakukan saat  kami manasik baik pada saat di KBIHU maupun manasik tingkat kecamatan bekerja sama dengan KUA dan teman-teman garda terdepan. Teman-teman puskesmas yang merupakan pelaksana haji di lini terdepan," papar Siti Romlah.

Mereka terus memberikan edukasi pada jemaah calon haji agar senantiasa menjaga istitoah yang sudah mereka dapatkan dengan berprilaku hidup bersih dan sehat.

"Yang sudah sehat dijaga agar sehat, yang ada potensi untuk bisa menunda keberangkatannya tetap dipantau misalnya mereka mereka yang mempunyai kadar gula darah cukup tinggi, walaupun kemarin sudah diistitoah tapi harus tetap menjaga pola makan, yang hipertensi juga seperti itu. lalu menjaga istirahat yang cukup kalau memang ada obat-obatan yang rutin harus diminum senantiasa diminum," terangnya 

Di juga menambahkan, bahwa Haji ini ibadah yang ditunggu cukup lama oleh jemaah hingga belasan tahun, sehingga sangat disayangkan jika gagal berangkat hanya karena istitoah kesehatannya.

"Ada yang daftar tahun 2012, 2013, bisa berangkat tahun 2024, sepuluh hingga sebelas tahun menunggu sehingga sangat disayangkan jika tidak bisa berangkat karena status kesehatan, untuk itu makanya istitoah diawal, dipastikan mereka siap, dan keberangkatan di Mei yang cukup lama ini dijaga kebugaran kesehatannya," tegasnya.