Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi FK-KMK UGM selesai direvitalisasi

Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) Yogyakarta telah selesai direvitalisasi. Kedua Museum yang menjadi tempat di mana sejarah, ilmu pengetahuan, dan pendidikan bersatu, setelah direvitalisasi mendapatkan penambahan teknologi interaktif, ruang pamer yang lebih modern, dan peningkatan pada sistem display koleksi.

Update: 2024-10-29 17:49 GMT
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Elshinta.com - Museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) Yogyakarta telah selesai direvitalisasi. Kedua Museum yang menjadi tempat di mana sejarah, ilmu pengetahuan, dan pendidikan bersatu, setelah direvitalisasi mendapatkan penambahan teknologi interaktif, ruang pamer yang lebih modern, dan peningkatan pada sistem display koleksi.

"Setiap orang yang berkunjung akan memiliki referensi visual dan mendapatkan nuansa pembelajaran yang mungkin berbeda-beda sehingga akan memunculkan rasa ingin tahu yang bermanfaat dalam proses mengasah ilmu pengetahuan. Saya berharap museum ini menjadi museum yang ramah pengunjung untuk kunjungan akademik ataupun yang publik dan membuka pengalaman dan pengetahuan baru melalui koleksi yang disajikan," kata Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D saat meresmikan revitalisasi Museum Bio- Paleoantropologi dan Museum Anatomi FK-KMK UGM, Senin (28/10/2024).

Rektor mengatakan bahwa sudah menjadi kewajiban semuanya untuk menguri-uri atau merawatnya bahkan menjadikan sebuah sajian yang bukan hanya indah tetapi bermanfaat baik untuk kehidupan generasi yang sekarang ataupun pengembangan keilmuan itu sendiri.

Menurutnya, penggabungan museum Bio-Paleoantropologi dan Museum Anatomi ini menjadi satu-satunya di Indonesia sebagai center off excellent dengan koleksi fosil yang luar biasa yang tentunya bukan hanya sebagai tempat penyimpanan tetapi juga menjadi tempat perawatan, pelestarian juga pemanfaatan untuk pendidikan atau pengembangan keilmuan.

Dekan FK-KMK UGM-Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH mengatakan, museum ini kini juga  memadukan museum anatomi yang hadir sebagai bagian integral dari upaya fakultas untuk juga menjadi pusat rujukan dalam bidang anatomi manusia. Museum diharapkan bisa menjadi sumber pembelajaran tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi masyarakat luas yang ingin memahami lebih dalam tentang keajaiban anatomi tubuh manusia.

"Kita tidak hanya merawat peninggalan lokal yang berharga sebagai fosil homo erectus tetapi juga menjadikan museum ini sebagai pusat rujukan internasional dalam penelitian evolusi manusia. Koleksi yang ada di museum ini tidak hanya relevan bagi Indonesia, tetapi juga dihormati oleh komunitas ilmiah global. Ini menunjukkan bahwa dari akar lokal yang sangat kuat kita mampu menjangkau dunia dan mendapat pengakuan internasional," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Selasa (29/10).

Museum Bio-Paleoantropologi mengangkat sejarah panjang kehidupan manusia dan evolusinya melalui koleksi fosil dan artefak yang dikurasi dengan seksama. Gedung Laboratorium Bio dan Paleoantropologi yang berdiri sejak 1989, berkat bantuan Kemendikbud dan upaya almarhum Prof. Dr. Teuku Jacob, merupakan tempat di mana berbagai fosil manusia dan hewan purba Indonesia disimpan dan dipelihara. Salah satu pencapaian penting Prof. Jacob adalah keberhasilannya memulangkan fosil-fosil penting yang sebelumnya disimpan di negara-negara seperti Jerman, Belanda, dan Amerika Serikat, termasuk Fosil Sm3 yang sempat disimpan di American Museum of Natural History di New York.

"Museum ini tidak hanya menampilkan fosil-fosil purba, tetapi juga memberikan pemahaman mendalam tentang proses evolusi, karakteristik tengkorak primata, evolusi gigi manusia, dan variasi morfologi. Keberagaman koleksi menjadikan museum ini sebagai pusat unggulan dalam penelitian biopaleoantropologi di Indonesia. Dengan koleksi yang lengkap, termasuk ribuan fosil hewan, puluhan fosil tumbuhan, dan artefak manusia, museum ini menjadi sumber daya berharga bagi para ilmuwan, peneliti, dan publik yang tertarik pada sejarah alam dan perkembangan manusia," jelasnya.

Sementara Museum Anatomi FK-KMK UGM, mempersembahkan koleksi yang memetakan tubuh manusia dengan detail yang luar biasa. Menggabungkan tujuh bagian utama anatomi, museum ini menyediakan peta visual yang mencakup sistem rangka, otot, organ-organ penting, hingga bagian embriologi yang menggambarkan perjalanan kehidupan manusia sejak dalam kandungan. Pengunjung dapat mempelajari sistem muskuloskeletal, kardiovaskular, respirasi, genitourinari, dan neurosensori, serta organ-organ yang berperan dalam proses pencernaan dan reproduksi.

Dengan spesimen yang ditampilkan secara mendetail, museum ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa kedokteran dan masyarakat umum untuk lebih memahami struktur dan fungsi tubuh manusia. Koleksi yang ada tidak hanya sekadar artefak, tetapi merupakan jendela bagi pemahaman kompleksitas tubuh manusia. Bagian Embriologi, misalnya, mengajak pengunjung untuk mengikuti perkembangan janin dari pembuahan hingga pembentukan organ-organ vital. Dengan demikian, museum ini mencerminkan dedikasi UGM dalam mengembangkan dan memperkenalkan ilmu anatomi kepada masyarakat luas. 

Tags:    

Similar News