Viral, film 'Sebelum 7 Hari' strategi tepat bagi perusahaan 

'Sebelum 7 Hari', salah satu film genre horor yang akan meramaikan perfilman di Tanah Air.

By :  Widodo
Update: 2024-12-13 11:09 GMT
'Sebelum 7 Hari' berawal dari sebuah film pendek, yang kemudian viral dan memenangkan beberapa penghargaan, (foto: ist)

Elshinta.com - Jakarta - Sebelum 7 Hari, salah satu film genre horor yang akan meramaikan perfilman di Tanah Air.

Film ini, berawal dari sebuah film pendek, yang kemudian viral dan memenangkan beberapa penghargaan, dan untuk pertama kalinya, MD Pictures membuat film dari cerita film pendek.

Film horor Sebelum 7 Hari produksi MD Pictures, akan tayang di bioskop mulai 23 Januari 2025 mendatang, dalam perhitungan Jawa tepatnya pada Kamis Kliwon, Jelang pemutaran film, Sebelum 7 Hari merilis poster dan trailer.

Sebelum 7 Hari diadaptasi dari film pendek yang viral dan memenangkan beberapa penghargaan. 

“Filmnya hype di Youtube. Durasi 12 menit. Waktu menonton, itu sangat menarik. Jadi ketika diadaptasi ke film panjang, itu mudah sekali karena bisa mengisi before dan after-nya. Kalau 5 menit atau 10 menit secara konsep saja sudah menarik, itu lebih mudah untuk dibuat film panjangnya,” ungkap Manoj Punjabi di peluncuran poster dan trailer Sebelum 7 Hari di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (12/12).

Manoj berharap dirilisnya film terbaru MD tersebut pada ‘golden date’ menjadi strategi tepat untuk perusahaan.

Sutradara film genre horor ini, Awi Suryadi, mengatakan, cerita film yang digarapnya cukup unik dan memberi pesan moral kekeluargaan.

“Ini kan dari film pendek, di mana anak-anak pikir itu menakutkan, padahal enggak menakutkan. Nenek yang sudah meninggal itu, kangen sama mereka, karena sudah lama tidak pulang. Jadi cuma karena kangen aja. Ketika dibikin feature film, kami membuat backstory-nya. Si nenek ini meninggalnya kenapa enggak normal,” jelas sutradara Awi Suryadi.

Agla Artalidia mengungkap salah satu momen yang tak terlupakan saat syuting Sebelum 7 Hari. Ia beberapa kali nyemplung ke dalam air di sebuah gua.

“Syutingnya menantang secara fisik, karena aku mesti cebur-ceburan ke air dari jam 20:00 sampai jam 06:00. Berada di gua yang dingin. Di gua itu, kami bikin set kayak danau kecil, lalu diurug. Urugan itu diisi air. Jadi kondisi tubuh itu dari basah ke kering dan begitu lagi. Pengalaman yang tak terlupa. Sebelumnya juga ada workshop renang, cara tahan napas di dalam air, dan cara menyelam yang bagus, jadi dapat ilmu baru,” pungkas Agla. 

Dalam trailer yang baru dirilis, diperlihatkan teror yang mengintai keluarga nenek Anggun. Tari (Agla Artalidia) dan Kadar (Haydar Salishz) adalah anak dari nenek Anggun (Fanny Ghassani) yang sudah lama tak mudik ke rumah. Kepulangan mereka ke rumah adalah saat sang ibu, nenek Anggun, meninggal dunia. 

Nenek Anggun pun meninggal dalam keadaan yang tidak wajar. Seorang dukun, meminta agar jenazah ibunya dikuburkan pada Kamis Kliwon. 

Menanti masa penguburan jenazah nenek Anggun, teror pun mengintai Tari dan Kadar, serta kedua anak Tari yang ikut pulang, Bian (Anantya Rezky Kirana) dan Hanif (Sulthan Hamonangan). (Dd)

Tags:    

Similar News