Akhir 2024, UB kukuhkan 5 profesor lintas disiplin ilmu
Diakhir tahun 2024 ,Universitas Brawijaya (UB) Malang mengukuhkan Guru Besar atau Profesor. Tidak tanggung-tanggung Lima Profesor yang akan dilantik terdiri dari berbagai lingkup kajian ilmu, yakni Fakultas Hukum (FH), Fakultas Peternakan (Fapet), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Elshinta.com - Diakhir tahun 2024 ,Universitas Brawijaya (UB) Malang mengukuhkan Guru Besar atau Profesor. Tidak tanggung-tanggung Lima Profesor yang akan dilantik terdiri dari berbagai lingkup kajian ilmu, yakni Fakultas Hukum (FH), Fakultas Peternakan (Fapet), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), dan Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Kesembilan Guru Besar atau Profesor tersebut masing-masing ;Prof. Dr. Iwan Permadi, SH., M.Hum (FH) dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang Ilmu Hukum Agraria pada Fakultas Hukum (FH).
Ia merupakan Profesor aktif ke-10 di Fakultas Hukum dan Profesor aktif ke-218 di UB, serta menjadi Profesor ke-393 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan UB, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, A Haris Sugiharto.
Pada pidato ilmiahnya sampaikan pidato bertema “Konsep Smart Agraria: Penguatan, Pengamanan Data Fisik dan Data Yuridis dalam Sertifikat Tanah Elektronik”.
Salah satu pilar utama dalam konsep smart agraria adalah digitalisasi sertifikat tanah melalui sistem yang berbasis teknologi informasi. Digitalisasi sertifikat tanah ini bertujuan untuk mewujudkan modernisasi pelayanan pertanahan, meningkatkan efisiensi, kemudahan berusaha, dan transparansi data. Melalui penerapan ini, sertifikat tanah yang selama ini diterbitkan dalam bentuk fisik. kini dapat dikelola dan diakses secara digital.
“Tantangan dari penerapan sertifikat elektronik yaitu dalam hal kesiapan infrastruktur dan literasi digital masyarakat yang masih belum memadai khususnya di daerah terpencil yang belum terjangkau akses internet. Kelemahan dari digitalisasi sertifikat tanah ini adalah Kesenjangan Infrastruktur Teknologi, Tingkat literasi digitalisasi yang rendah, potensi resiko keamanan siber, kendala hukum dan regulasi serta biaya implementasi dan pemeliharaan yang besar di bidang teknolgi informasi,“ tandasnya.
Prof. Dr. Siti Azizah, S.Pt., M. Sos., M. Commun (Fapet) dikukuhkan sebagai Profesor bidang ilmu Pemberdayaan Masyarakat pada Fakultas Peternakan (Fapet). Ia merupakan Profesor aktif ke-21 di Fapet, dan Profesor aktif ke-221 di UB, serta menjadi Profesor ke-396 dari seluruh Profesor yang dihasilkan UB.
Ia menyampaikan pidato berjudul “CRAVE: Mengintegrasikan Teori Konflik Galtung dan Kesadaran Kritis Freire di Sektor Peternakan Indonesia”.
Prof. Dr. Drs. Suryadi, MS (FIA) dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang Ilmu Kepemimpinan pada Fakult Ilmu Administrasi (FIA). Ia merupakan Profesor aktif ke-14 di FIA, dan Profesor aktif ke-223 di UB, se: menjadi Profesor ke-398 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan UB.
Ia menyampaikan pidato berjudul “Spiritual Egalitarian: Model Kepemimpinan Profetik Multi Paradigmat Jawaban Problematika Kepemimpinan Masyarakat Modern”.
Spiritual Egalitarian adalah model kepemimpinan profetik dengan menghadirkan prinsip kepemimp yang berakar pada nilai spiritual dan moral yang bersumber dari wahyu ilahi. Nilai spiritual dan mora membentuk sifat pemimpin yang selanjutnya di manifestasikan dalam sikap dan perilaku etis di: kepemimpinannya.
“Keunggulan model kepemimpinan ini selain terletak pada sikap dan perilaku etis dari sang pemimpin adalah pengabaian atas struktur hirarkis dan menempatkan pengikut pada posisi yang sejajar dengan pemimpin sehingga menciptakan keintiman dan mendorong partisipasi,“ Jelasnya.
Prof. Dr. dr. Wisnu Barlianto, Msi.Med, Sp.A(K) (FK) dikukuhkan sebagai profesor dalam bidang ilmu Kesehatan Anak pada Fakultas Kedokteran (FK). Ia merupakan Profesor aktif ke-7 di FK dan Profesor aktif ke-224 di UB, serta menjadi Profesor ke-399 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh UB.
Ia menyampaikan pidato berjudul “Asma Cermat: Model Inovasi Pencegahan Asma dengan Modulasi Imun untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak”.
Pencegahan asma pada anak memerlukan pendekatan yang multidimensional dan berbasis pada modulasi respons imun, dengan memperhatikan faktor genetik, lingkungan, dan interaksi mikrobiota.
“ Atopic march yang dimulai sejak masa bayi, seperti dermatitis atopik yang berkembang menjadi alergi makanan, rinitis alergi, dan akhirnya asma, memberikan petunjuk penting tentang pencegahan yang efektif. Beberapa strategi pencegahan, seperti pengendalian faktor lingkungan, pengaturan nutrisi, penggunaan imunomodulator (termasuk probiotik dan vitamin D), serta pendekatan berbasis mikroba, terbukti dapat mengurangi risiko dan dampak perkembangan asma pada anak. Faktor-faktor seperti kebersihan rumah, penghindaran asap rokok, dan pengaturan diet yang kaya serat dan antioksidan, dapat membantu menurunkan prevalensi asma, dengan memperhatikan pentingnya "window periode" selama kehamilan dan masa awal kehidupan. Namun, pencegahan asma harus bersifat individual dan presisi, mengingat variabilitas genetik dan lingkungan pada setiap individu,“ jelasnya.
Prof. Dr. Ir. Yulia Nuraini, MS (FP) sebagai profesor dalam bidang Mikrobiologi Tanah pada Fakultas Pertanian (FP). la merupakan Profesor aktif ke-32 di FP, dan Profesor aktif ke-225 di UB, serta menjadi Profesor ke-400 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan UB.
Ia menyampaikan pidato berjudul “Teknik Biorem-Lok: Upaya Mengurangi Pencemaran Logam Berat dan Meningkatkan Kesuburan Tanah”.
Topik ini dipilih karena pencemaran lingkungan akibat logam berat telah menjadi masalah serius, terutama dengan meningkatnya industrialisasi dan kegiatan hilirisasi di sektor pertanian dan pertambangan. Polutan logam berat di lingkungan, khususnya di tanah, sulit terdegradasi secara alami, berbeda dengan senyawa organik yang dapat terurai melalui proses oksidasi atau aktivitas mikroba.
“Teknik Biorem-Lok adalah pendekatan bioremediasi inovatif yang menggunakan mikroba untuk mengatasi akumulasi logam berat dalam tanah akibat intensifikasi pertanian. Hal ini sejalan dengan Peningkatan penggunaan pupuk buatan dan pestisida yang menyebabkan akumulasi logam berat seperti Pb. Hg. dan Cd di dalam tanah, menurunkan kesuburan tanah, menghambat pertumbuhan tanaman, dan berisiko masuk ke dalam rantai makanan manusia dan hewan, sehingga mengancam kesehatan,“ tandasnya.