Presiden Timor-Leste: Ukraina sebaiknya menjadi negara netral

Elshinta.com - Presiden Timor-Leste dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian Jose Ramos-Horta berpendapat bahwa Ukraina seharusnya menjadi negara netral.

Update: 2025-02-21 14:04 GMT
Ilustrasi perang Rusia-Ukraina. /ANTARA/foto-Anadolu/py

Elshinta.com - Presiden Timor-Leste dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian Jose Ramos-Horta berpendapat bahwa Ukraina seharusnya menjadi negara netral.

"Dan Ukraina, seperti yang sudah saya katakan berkali-kali, seharusnya menjadi negara netral. Tirulah model Swiss. Bayangkan jika Ukraina negara netral, mereka bisa mendapatkan manfaat dari investasi dan sektor perbankan dari semua pihak," katanya dalam wawancara dengan RIA Novosti di Dili, Jumat.

Ramos Horta juga menanggapi keinginan Kiev untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Tuhanku, beberapa tahun lalu saya sudah katakan mengapa bergabung dengan NATO? Lihat saja Afghanistan. Setelah 20 tahun, mereka (NATO) berkemas dan pergi. Afghanistan. Dan di sini, kita akan bisa mengelola (hubungan dengan) Rusia?" katanya menambahkan.

Ramos-Horta juga ingin melihat Rusia dan Eropa lebih erat di masa mendatang.

"Tolonglah, saya katakan kepada orang-orang Eropa dan Rusia, jalin kembali hubungan satu sama lain. Rusia adalah peradaban Kristen. Eropa juga mayoritas peradaban Kristen. Berbicaralah satu sama lain, bangun kembali hubungan itu," kata Ramos-Horta menutup pembicaraan.

Sumber: Sputnik-OANA

Tags:    

Similar News