DPRD Kalteng minta prioritaskan perbaikan jalan lingkar selatan Sampit

Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Sutik meminta pemerintah daerah memprioritaskan perbaikan jalan lingkar selatan Sampit.

By :  Widodo
Update: 2025-04-11 17:53 GMT
Arsip - Proses pemeliharaan Jalan Lingkar Selatan menggunakan mesin tandem roller untuk meratakan permukaan jalan beberapa waktu lalu. (ANTARA/Devita Maulina)

Elshinta.com - Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Sutik meminta pemerintah daerah memprioritaskan perbaikan jalan lingkar selatan Sampit.

"Berdasarkan hasil reses kami ke Kota Sampit, alokasi anggaran yang disiapkan untuk perbaikan infrastruktur jalan itu belum sebanding dengan kebutuhan perbaikan di lapangan," katanya di Sampit, Jumat.

Dia menyampaikan total kebutuhan anggaran perbaikan jalan lingkar selatan sebesar Rp30 miliar, namun anggaran yang resmi diberikan hanya Rp3 miliar. Padahal jalan lingkar selatan merupakan infrastruktur yang penting, sebab jalan itu menghubungkan sejumlah kawasan vital di Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Ini jelas tidak memadai untuk perbaikan secara menyeluruh. Sementara bagi warga setempat jalan lingkar selatan itu sangat penting untuk menunjang aktivitas warga," ucapnya.

Sutik juga mengungkapkan kondisi jalan lingkar selatan yang saat ini rusak, dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama bagi pelajar yang ingin pergi ke sekolah.

Terlebih jalan lingkar selatan juga difungsikan untuk mengurangi beban lalu lintas di dalam Kota Sampit, sehingga pemerintah daerah sudah semestinya memprioritaskan perbaikan jalan itu.

“Jika tidak segera diperbaiki, truk-truk besar akan tetap melintas di jalan kota. Ini berbahaya, apalagi banyak anak sekolah yang melewati rute tersebut. Keselamatan mereka bisa terancam,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalteng Shalahuddin menjelaskan karena efisiensi anggaran semua program kegiatan terdampak sehingga mungkin adanya 50 persen lebih terpangkas.

"Salah satunya untuk perbaikan jalan lingkar selatan Kotawaringin Timur dari Rp30 miliar kini menjadi Rp3,5 miliar saja,” tuturnya.

Pengaspalan jalan lingkar selatan atau Jalan Mohammad Hatta di Kabupaten Kotawaringin Timur yang direncanakan pada 2025 ini tertunda karena pemangkasan anggaran hingga 89 persen dari pagu awal.

Ia menyampaikan jalan lingkar selatan merupakan jalan provinsi yang berada di Kabupaten Kotawaringin Timur. Panjang ruas jalan tersebut 7,3 kilometer dan 1,7 kilometer diantaranya belum selesai diperbaiki.

Dalam beberapa tahun terakhir pihaknya mengupayakan peningkatan jalan lingkar selatan dengan harapan bisa memperlancar arus lalu lintas di Kotawaringin Timur, mengingat jalan itu merupakan jalur utama bagi kendaraan berat atau angkutan.

Kendati demikian karena keterbatasan anggaran pengerjaan jalan tersebut tidak bisa dilakukan sekaligus. Setelah dilakukan pemeliharaan pada 2024 ditargetkan pada 2025 ini perbaikan jalan tersebut bisa tuntas.

Namun adanya kebijakan anggaran mengharuskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melakukan penyesuaian terhadap pos-pos anggaran. Salah satunya anggaran perbaikan jalan lingkar selatan yang semula dianggarkan Rp30 miliar menjadi Rp3,5 miliar.

“Anggaran Rp3,5 miliar itu untuk pemeliharaan, pengerasan agregat saja, tidak sampai pengaspalan. Anggaran itu bersumber dari APBD Kalteng,” sebutnya.

Terpisah Gubernur Kalteng Agustiar Sabran ketika meninjau kondisi jalan lingkar selatan di tengah kunjungan kerja ke Kota Sampit menyampaikan perbaikan jalan tersebut memang tidak bisa dituntaskan tahun ini, namun pihaknya mengupayakan agar 2026 mendatang perbaikan jalan itu sudah rampung.

“Insya Allah tahun depan selesai, agar arus barang dan orang semakin lancar yang mana hal itu tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur,” kata Agustiar.

Tags:    

Similar News