Kemenkes ajak komunitas dan pegiat MEDSOS jadi duta imunisasi digital demi masa depan anak bangsa

Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, tak sedikit kabar keliru seputar imunisasi yang menciptakan keraguan bahkan penolakan di masyarakat. Menyikapi hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bersama Global Health Strategies menggelar Temu Komunitas dan Pegiat Media Sosial sebagai bagian dari peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2025.

Update: 2025-04-21 14:37 GMT
Sumber foto: Radio Elshinta/ Arie Dwi Prasetyo

Elshinta.com - Di tengah derasnya arus informasi di media sosial, tak sedikit kabar keliru seputar imunisasi yang menciptakan keraguan bahkan penolakan di masyarakat. Menyikapi hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia bersama Global Health Strategies menggelar Temu Komunitas dan Pegiat Media Sosial sebagai bagian dari peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2025.

“Imunisasi untuk Semua: Dari Kota hingga Pelosok Negeri,” menjadi tema yang diambil dalam kegiatan ini. Adapun Kemenkes ingin mengajak berbagai pihak mulai dari tokoh agama, para ibu muda, pengemudi ojek online, hingga penggerak komunitas lokal untuk bersama-sama menjadi penyebar informasi yang benar sekaligus Duta Imunisasi Digital, seperti yang dilaporakan Reporter Elshinta Arie Dwi Prasetyo.

Direktur Global Health Strategies Indonesia, Ganendra Awang Kristandya, mengatakan  bahwa kekuatan media sosial harus diarahkan untuk menyelamatkan masa depan anak-anak Indonesia. “Hoaks kesehatan bisa menyebar lebih cepat dari virus. Inilah pentingnya peran komunitas digital untuk menyuarakan fakta. Kita butuh lebih banyak suara yang mendukung imunisasi sebagai hak dasar, bukan sekadar pilihan,” ujarnya

Peringatan Pekan Imunisasi Dunia ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan data WHO tahun 2023, sebanyak 14,5 juta anak di dunia masih belum mendapatkan imunisasi dasar (zero dose). Indonesia memang menunjukkan kemajuan signifikan dari 1,1 juta anak belum diimunisasi pada 2021 menjadi 662 ribu anak pada 2023, namun masih menjadi negara dengan jumlah zero dose tertinggi keenam di dunia.

Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, menyebutkan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam mengejar cakupan imunisasi bukan lagi soal distribusi vaksin atau akses fasilitas, melainkan pertarungan narasi.

“Salah satu isu penting yang menjadi penyebab banyaknya anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi adalah beredarnya informasi palsu atau tidak benar tentang imunisasi. Informasi yang tidak benar dan menyesatkan ini pada awalnya akan menimbulkan keraguan, ketakutan, dan pada akhirnya akan menimbulkan penolakan terhadap imunisasi,” ujarnya.

Acara ini turut melibatkan berbagai komunitas dari berbagai daerah dan latar belakang. Para peserta diberikan ruang untuk berdiskusi, bertukar pengalaman, dan mempelajari strategi komunikasi yang efektif untuk melawan disinformasi tentang imunisasi.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa tantangan komunikasi kesehatan saat ini sudah sangat berbeda dibandingkan beberapa tahun lalu.

“Dulu kita menghadapi keterbatasan akses. Sekarang, kita berhadapan dengan banjir informasi yang tidak semuanya benar. Komunikasi kesehatan harus adaptif dan relevan. Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan jalur formal; harus ada pendekatan yang lebih dekat, lebih personal, dan yang paling penting disampaikan oleh sosok yang dipercaya,” jelasnya.

Acara ini juga menghadirkan para pegiat media sosial yang telah aktif mengadvokasi isu kesehatan di ranah digital, seperti Citra Ayu Mustika, dr. Ikhsanuddin Qothi, dan Virgiana Taryadi Setiawan atau yang dikenal sebagai Ibu Hajat. Ketiganya membagikan pengalaman mereka dalam menyuarakan pentingnya imunisasi melalui platform digital dengan pendekatan yang kreatif, santai, namun berdampak.

Melalui kegiatan ini, Kemenkes berharap akan tumbuh lebih banyak Duta Imunisasi Digital dari berbagai kalangan yang siap menyuarakan pentingnya imunisasi secara konsisten dan inklusif. Pekan Imunisasi Dunia 2025 mengusung pesan nasional “Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas,” sebagai ajakan bersama untuk melindungi masa depan anak-anak Indonesia.

Tags:    

Similar News