Nilai ekspor Riau hingga April 2025 capai 6,39 miliar Dollar AS

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau menyampaikan, nilai ekspor daerah tersebut tercatat sebesar 6,39 miliar Dollar Amerika Serikat hingga 30 April 2025 berdasarkan data Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai setempat.

By :  Widodo
Update: 2025-05-24 19:29 GMT
Ilustrasi suasana bongkar muat petikemas pada kapal kargo di dermaga Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta. (ANTARA/M Risyal Hidayat)

Elshinta.com - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Riau menyampaikan, nilai ekspor daerah tersebut tercatat sebesar 6,39 miliar Dollar Amerika Serikat hingga 30 April 2025 berdasarkan data Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai setempat.

Kepala Kanwil DJPb Riau, Heni Kartikawati di Pekanbaru, Sabtu memaparkan angka ini didominasi oleh kontribusi sektor industri pengolahan yang mencapai 96,89 persen dari total ekspor.

Sementara itu, nilai impor tercatat sebesar 0,58 miliar Dollar AS dan hampir seluruhnya yaitu sebesar 99,56 persen, merupakan impor bahan baku atau penolong.

"Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas industri pengolahan di Riau masih berjalan dinamis dan tergolong aktif dalam memenuhi kebutuhan bahan bakunya dari luar negeri," kata Heni.

Sementara itu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau pada Triwulan I 2025 menunjukkan pertumbuhan yang cenderung melambat, namun tetap positif. Konsumsi rumah tangga (RT) tercatat tumbuh sebesar 4,86 persen secara tahunan (year-on-year).

Kemudian Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh sebesar 1,17 persen. Sedangkan ekspor meningkat signifikan sebesar 14,98 persen pada periode yang sama.

Meski pertumbuhan ekonomi melambat, menurutnya inflasi di bulan April 2025 masih dalam batas yang relatif terkendali. Inflasi bulanan (month-to-month) tercatat naik 1,43 persen.

Kenaikan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti berakhirnya kebijakan diskon tarif listrik 50 persen yang sempat diberlakukan sebelumnya serta peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Selain itu, kenaikan harga emas juga turut berkontribusi terhadap inflasi bulan tersebut.

Dia menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau dan menganalisis perkembangan ekonomi secara berkala sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas fiskal dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

"Kami terus mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah dan stakeholders lainnya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Riau, khususnya dalam mengantisipasi gejolak harga dan memperkuat sektor industri pengolahan sebagai motor utama ekspor," ujar Heni.

Tags:    

Similar News