Menteri LH wajibkan kawasan industri bangun IPAL komunal 

Elshinta.com - Kementerian lingkungan hidup/ badan pengendalian lingkungan hidup RI, meminta agar semua kawasan industri di berbagai daerah untuk wajib membuat IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) komunal yang terpusat, bertujuan memenuhi baku mutu air limbah yang sudah ditentukan pemerintah.

Menteri Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq usai mengunjungi kawasan industri mm 2100 di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengatakan, pembangunan IPAL komunal merupakan hal yang penting guna menunjang pengelolaan limbah yang baik di sebuah kawasan industri. Bahkan, pembangunan IPAL komunal kedepan intinya wajib bisa dilakukan kawasan industri. "Ini mengingat pembangunan IPAL komunal mampu mengurangi dan mencegah dampak yang ditimbulkan," kata Hanif seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Eko Purnomo, Rabu (28/5). 

"Kami ingin kawasan industri bisa melakukannya, karena dengan IPAL komunal bisa menciptakan kualitas sanitasi lingkungan kawasan, kemudian mengurangi pencemaran air sekaligus mencegah penyebaran penyakit dari air limbah yang tidak terolah," ujar Hanif. 

Lebih lanjut Hanif menambahkan, untuk di kawasan industri mm 2100 di Cikarang Barat Bekasi telah membangun IPAL komunal,  sehingga dari kawasan ini bisa ditiru pula oleh kawasan industri lainnya di berbagai daerah.

"Saya apresiasi kawasan Mm 2100, mudah mudahan bisa diikuti kawasan industri lain," ujarnya.

Sementara itu, Hanif juga menyikapi persoalan polusi udara di Jakarta. Selain polusi dihasilkan dari transportasi serta bahan bakar minyak, namun dihasilkan pula oleh cerobong asap industri yang ada di Jabodetabek yang diketahui di Jabodetabek terdapat 48 kawasan industri dengan jumlah cerobong asap mencapai 1.000 lebih.