Libur kenaikan Isa Almasih: KAI Daop 6 angkut sekitar 209 ribu penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat lonjakan penumpang signifikan selama libur panjang memperingati Kenaikan Yesus Kristus 2025, yang berlangsung sejak Rabu (28/5) hingga Minggu (1/6).

Update: 2025-06-03 13:58 GMT
Foto: Agung Santoso/Radio Elshinta

Elshinta.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat lonjakan penumpang signifikan selama libur panjang memperingati Kenaikan Yesus Kristus 2025, yang berlangsung sejak Rabu (28/5) hingga Minggu (1/6).

Dalam kurun waktu lima hari tersebut, volume penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) yang naik dan turun di wilayah Daop 6 Yogyakarta tercatat mencapai 209.431 orang. Jumlah ini terdiri dari 107.365 penumpang yang berangkat dan 102.066 penumpang yang datang.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyebutkan bahwa jumlah tersebut meningkat 44,3% dibanding periode yang sama pada pekan sebelumnya, yang hanya mencatat 145.049 penumpang KAJJ.

"Angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang sangat tinggi dalam memanfaatkan moda transportasi kereta api selama masa libur panjang," ujar Feni saat dikonfirmasi, Selasa (03/06/2025), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Agung Santoso.

Dari sisi kedatangan, Stasiun Yogyakarta menjadi yang paling sibuk dengan 48.555 penumpang, diikuti Stasiun Lempuyangan (23.303), Stasiun Solo Balapan (17.619), dan Stasiun Klaten (3.993). Sementara itu, keberangkatan terbanyak juga tercatat dari Stasiun Yogyakarta dengan 53.215 penumpang, disusul Lempuyangan (25.538), Solo Balapan (15.989), dan Klaten (3.843).

Puncak arus keberangkatan terjadi pada Minggu (1/6) dengan 30.547 penumpang, sedangkan puncak kedatangan terjadi pada Kamis (30/5) dengan 27.942 penumpang.

Sejumlah KA keberangkatan awal dari wilayah Daop 6 mencatat tingkat okupansi yang sangat tinggi, bahkan melebihi kapasitas tempat duduk. Kereta yang paling padat adalah KA Joglosemarkerto (187) dengan okupansi 263%, disusul KA Joglosemarkerto (193) 253%, Sri Tanjung (278) 203%, dan Bengawan (281) 121%.

Beberapa kereta lainnya seperti Progo, Senja Utama Yogyakarta, Sancaka, Argo Lawu, dan Lodaya juga mencatatkan okupansi di atas 100%.

Dorong Konektivitas dan Pariwisata

Feni menegaskan bahwa lonjakan penumpang ini menjadi indikator penting bagi KAI dalam membaca pola mobilitas masyarakat, sekaligus potensi pertumbuhan pariwisata yang berbasis konektivitas rel.

“Kereta api kini tidak hanya menjadi moda pilihan karena efisiensinya, tetapi juga karena semakin eratnya konektivitas antara stasiun-stasiun strategis dengan berbagai destinasi unggulan,” ungkapnya.

Tags:    

Similar News