Fasilitas tidur di Arafah cukup Menag tegaskan untuk transit
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar merespons sorotan mengenai fasilitas tidur jemaah di Arafah. Timwas DPR RI sebelumnya menyebut kasur di tenda ukurannya kecil.
Elshinta.com - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar merespons sorotan mengenai fasilitas tidur jemaah di Arafah. Timwas DPR RI sebelumnya menyebut kasur di tenda ukurannya kecil.
Menag menegaskan bahwa tempat tersebut hanya digunakan untuk transit singkat menjelang keberangkatan ke Muzdalifah.
"Kasurnya memang tidak besar, tapi ini hanya untuk rebahan setengah malam. Bukan untuk tidur panjang. Saya sudah coba sendiri dan cukup," kata Menag, Senin (2/6/2025).
Nasaruddin juga menyebut bahwa fasilitas di Mina akan lebih baik karena di sana jemaah akan bermalam lebih lama. Penataan tempat tidur di Arafah juga disesuaikan dengan kebutuhan mobilitas dan keterbatasan ruang.
Kementerian Agama memastikan bahwa kenyamanan dan kesehatan jemaah tetap menjadi prioritas dalam setiap fase ibadah haji.
Menag Nasaruddin Umar sebelumnya mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk mematuhi seluruh aturan saat berada di Padang Arafah, khususnya larangan aktivitas di luar tenda antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat.
"Suhu bisa mencapai lebih dari 50 derajat Celsius. Pemerintah Arab Saudi melarang jemaah keluar tenda dan mendaki Jabal Rahmah di jam-jam itu. Mohon ditaati demi keselamatan bersama," jelas Menag.
Selain itu, jemaah juga diingatkan tidak melakukan perbuatan yang dilarang saat berihram, seperti mencabut rumput, membunuh serangga, menyisir rambut, atau membuat keributan. Menag menekankan pentingnya menjaga kesakralan Arafah.
Penulis: Rama Pamungkas/Ter