Anggaran tertinggi, Prabowo: Semua berawal dari pendidikan

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya terhadap sektor pendidikan. Dalam pidato yang disampaikan di hadapan civitas akademika Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Prabowo menegaskan bahwa pendidikan adalah pondasi utama bagi kemajuan bangsa.

Update: 2025-06-12 05:52 GMT
Presiden Prabowo Subianto dalam peresmian kampus Bhinneka Tunggal Ika Unhan RI di Bogor, Rabu (11/6/2025). Foto: BPMI Setpres

Elshinta.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya terhadap sektor pendidikan. Dalam pidato yang disampaikan di hadapan civitas akademika Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Prabowo menegaskan bahwa pendidikan adalah pondasi utama bagi kemajuan bangsa.

“Saya memandang bahwa lembaga pendidikan inilah yang menentukan apakah kita berhasil sebagai bangsa atau kita tidak berhasil sebagai bangsa. Semua bermula dari lembaga pendidikan,” ujar Prabowo dalam peresmian Kampus Bhinneka Tunggal Ika Unhan RI, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/6/2025).

Penegasan ini tidak berhenti pada tataran wacana. Prabowo menyebut bahwa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dia ajukan, sektor pendidikan mendapat alokasi tertinggi dalam sejarah Indonesia.

“Sebagai Presiden RI saya mengajukan APBN di mana sektor pendidikan mendapat porsi alokasi anggaran yang tertinggi dari seluruh anggaran negara. Pendidikan adalah yang tertinggi dan kalau tidak salah yang tertinggi selama sejarah RI. UU mengharuskan kita menganggarkan 20% untuk pendidikan, kalau tidak salah anggaran kita di atas itu,” tuturnya.

Lebih jauh, Prabowo mengungkapkan visinya bahwa Universitas Pertahanan harus mencetak pemimpin tidak hanya untuk sektor pertahanan, tetapi untuk seluruh elemen kehidupan berbangsa. Ia juga menekankan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai jalan keluar dari kemiskinan dan kunci menuju kemajuan bangsa.

“Khususnya kita di zaman sekarang, sains dan teknologi harus kita kuasai. Di dunia modern ini hanya dengan sains dan teknologi kita bisa menghilangkan kemiskinan, bisa menjadi negara maju, negara modern," lanjutnya.

Di akhir pidato, Kepala Negara mengajak seluruh sivitas akademika untuk membangun budaya patriotik yang berani menghadapi tantangan dan mengakui kelemahan sebagai langkah awal menuju solusi.

“Kalau melihat kesulitan, if you see a problem, do not run away from the problem. Do not run away from the difficulty. Run towards the difficulty and run towards the problem, and solve the problem. Itu ciri dari pemimpin yang baik," pungkasnya. (Ter)

Tags:    

Similar News