Otorita: Pembangunan IKN utamakan SDM dan perubahan pola pikir
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menegaskan bahwa pembangunan IKN bukan sekadar megahnya infrastruktur, melainkan juga mengutamakan pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) secara bertahap dan berjenjang serta perubahan pola pikir masyarakat.
Elshinta.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menegaskan bahwa pembangunan IKN bukan sekadar megahnya infrastruktur, melainkan juga mengutamakan pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) secara bertahap dan berjenjang serta perubahan pola pikir masyarakat.
"Perubahan pola pikir menjadi sangat penting agar kita semua dapat menyesuaikan diri dengan pola-pola yang ada di ibu kota negara," ujar Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Alimuddin saat dihubungi di Samarinda, Jumat.
Ia menjelaskan, IKN dirancang pemerintah dengan empat pola kerja utama yang dikenal sebagai 4P, yakni persiapan, pembangunan, pemindahan, dan pelaksanaan fungsi pemerintah.
Oleh karena itu, Otorita IKN mengimbau daerah-daerah penyangga, khususnya Penajam Paser Utara (PPU), Balikpapan, dan Samarinda agar segera menyesuaikan program pembangunan mereka. Hal ini sejalan dengan konsep Tri City yang menghubungkan ketiga kota besar tersebut.
"Perencanaan pembangunan harus diselaraskan agar apa yang ada di IKN nantinya relevan dengan wilayah di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)," ujar Alimuddin.
Pembangunan IKN, lanjut dia, bukanlah pekerjaan singkat, melainkan melalui tahapan-tahapan. Tahap pertama difokuskan pada fasilitas dasar penunjang pemerintahan seperti istana, kantor pemerintah, dan akses jalan di dalam maupun ke luar KIPP.
Alimuddin mencontohkan penyelesaian jalan tol yang diharapkan rampung 100 persen pada akhir tahun 2025. Selain itu, penataan wilayah sekitar IKN, seperti kawasan Pasar Sepaku, juga diselaraskan dengan konsep pembangunan Nusantara.
Menjawab keraguan mengenai kapasitas SDM Kalimantan Timur dalam bersaing di ibu kota negara baru itu, Alimuddin dengan optimis menyatakan bahwa hampir 30 persen pegawai di OIKN saat ini adalah orang Kalimantan Timur. Bahkan, 30 persen rekrutan murni ASN yang lulus juga berasal dari Kaltim.
Ia menambahkan, potensi SDM Kaltim sangat besar, asalkan masyarakat berani berkompetisi dan keluar dari zona nyaman. "Orang Kaltim itu hebat-hebat, hanya saja kita harus berani masuk ke kancah pertarungan," demikian Alimuddin.