Wagub Seno Aji ajak pemuda Kaltim manfaatkan program magang ke Jepang
Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji mengajak pemuda lulusan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) di wilayahnya untuk memanfaatkan program magang ke Jepang demi peningkatan kompetensi di era yang semakin kompetitif.
Elshinta.com - Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji mengajak pemuda lulusan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) di wilayahnya untuk memanfaatkan program magang ke Jepang demi peningkatan kompetensi di era yang semakin kompetitif.
"Minat pemuda Kaltim dalam program magang ke Jepang masih tergolong rendah, dengan hanya sekitar 40 peserta per tahun. Hal ini menjadi perhatian serius," katanya di Samarinda, Sabtu.
Program yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda ini membuka peluang emas bagi generasi muda untuk meraih pengalaman kerja internasional.
Seno Aji mengungkapkan, oleh karena itu Pemprov Kaltim melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim bersama BPVP Samarinda semakin gencar melakukan sosialisasi untuk menjaring lebih banyak peserta.
"Mudah-mudahan minat para siswa SMA/SMK yang sudah lulus bertambah untuk magang di luar negeri," ujar Seno Aji.
Ia meyakini, program magang ini berdampak positif pada penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. "Tingkat kemiskinan kita saat ini 5,11 persen, dan biasanya tingkat kemiskinan ini juga selaras dengan tingkat pengangguran di Kaltim yang tinggi," jelasnya.
Pemagangan ke Jepang merupakan bagian dari program Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI yang bekerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan).
Seno Aji menjelaskan, tujuan utama program ini adalah meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja Indonesia, memberikan pengalaman kerja, dan membuka peluang karir di masa depan.
Ke depan, Seno Aji berharap program magang tidak hanya terbatas pada Jepang, tetapi juga dapat merambah ke negara lain seperti Korea Selatan atau Australia. "Ini tentu dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak Kaltim," pungkas Seno.
Sementara itu, Kepala BPVP Samarinda Eka Cahyana Adi menjelaskan bahwa program magang ke Jepang memiliki beberapa tahapan seleksi yang ketat. Salah satunya adalah pelatihan bahasa Jepang yang menjadi syarat utama.
"Setelah dilatih di kami, mereka akan dilatih di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi selama tiga bulan, jadi kurang lebih enam bulanan persiapannya," jelas Eka.
Sebanyak 267 lulusan SMA/SMK Kaltim mengikuti pembukaan pelatihan bahasa Jepang, dengan 170 peserta hadir secara luring dan 97 peserta secara daring.