Singo Wahyu Wibowo bangkitkan seni reog di Rembang

Kelompok kesenian tradisional Singo Wahyu Wibowo (SWW) dari Desa Pasucen, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, terus aktif melestarikan seni budaya Reog dan tari tradisional Jawa.

Update: 2025-07-02 17:14 GMT
Sumber foto: A Muhtarom/elshinta.com.

Elshinta.com - Kelompok kesenian tradisional Singo Wahyu Wibowo (SWW) dari Desa Pasucen, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, terus aktif melestarikan seni budaya Reog dan tari tradisional Jawa. Saat ini, kelompok tersebut memiliki lebih dari 76 anggota dari berbagai desa di Kabupaten Rembang, termasuk 31 anggota muda sebagai generasi penerus.

SWW kerap tampil dalam berbagai pagelaran seni di dalam dan luar daerah, dengan menampilkan tarian khas seperti Reog Ponorogo, Rampak Barongan, Tari Jathilan, Bujang Ganong, Tari Buto, Warok, hingga Tari Orek-orek. Kegiatan mereka tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kearifan lokal dan menjaga ikatan sosial masyarakat desa.

Ketua SWW, Sahrul Firmansyah, menyampaikan bahwa kelompoknya kini tampil lebih profesional berkat dukungan yang diterima dalam beberapa tahun terakhir. 

“Dulu kami tampil dengan perlengkapan seadanya. Sekarang, kami bisa tampil lebih siap dan bahkan sudah beberapa kali tampil di luar daerah, seperti Tuban, Jawa Timur,” ujarnya.

Selama periode 2020 hingga 2025, kelompok ini menerima dukungan sarana dan prasarana berupa seperangkat gamelan, kostum tari, perlengkapan Reog, dan alat pendukung lainnya senilai total Rp 302 juta. Dukungan tersebut merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial (CSR) PT Semen Gresik.

Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono, menjelaskan bahwa pelestarian budaya melalui program “Sahabat Seni Semen Gresik” menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk membangun hubungan sosial yang berkelanjutan.

“Seni dan budaya adalah aset penting dalam pembangunan masyarakat. Ini juga membuka ruang tumbuhnya ekonomi kreatif,” terangnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, A Muhtarom, Rabu (2/7). 

Selain kesenian, PT Semen Gresik juga menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat lainnya, seperti Edupark, Sahabat Ternak, dan P4T (pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan terpadu), yang menyasar kaum muda agar lebih mandiri dan berdaya saing.

Upaya pelestarian kelompok seni seperti SWW menjadi wujud harmonisasi antara kemajuan industri dan pelestarian budaya lokal. PT Semen Gresik, yang beroperasi di Kabupaten Rembang sejak 2014, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat melalui prinsip People, Planet, Profit dalam setiap program sosialnya.

Tags:    

Similar News