Hari kelima pencarian, SAR temukan satu jenazah korban KMP Tunu Pratama
Memasuki hari kelima pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu jenazah pada Minggu (5/7/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.
Elshinta.com - Memasuki hari kelima pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu jenazah pada Minggu (5/7/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno, yang bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC), mengatakan jenazah ditemukan oleh tim KRI Tongkol 517 dalam kondisi terapung di sektor 3 pencarian, tepatnya pada koordinat 08º 18,532’ S 114º 26,687’ E.
“Lokasi penemuan berjarak sekitar 5,7 hingga 6 mil laut dari titik tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya,” ujar Eko Suyatno dalam konferensi pers. Meski cuaca laut kurang bersahabat dengan gelombang yang cukup tinggi, evakuasi berhasil dilakukan menggunakan perahu karet milik KRI Tongkol 517.
Jenazah kemudian dibawa ke darat melalui dermaga Pusri dan selanjutnya dievakuasi ke RSUD Blambangan untuk proses identifikasi oleh tim Biddokkes Polda Jawa Timur.
“Hasil identifikasi awal yang dilakukan oleh tim Biddokkes Polda Jatim, yaitu jenazah korban yang ditemukan ini berjenis kelamin laki-laki, tinggi badan sekitar 170 cm, menggunakan kaos oblong warna biru dan celana pendek warna cokelat,” terang Eko Suyatno.
Ia menambahkan, penanganan jenazah dilakukan sesuai prosedur dengan pemberian label di dalam body pack guna mempermudah identifikasi lebih lanjut melalui data antem-mortem.
Sementara itu, Danguspurla Koarmada II menyampaikan bahwa KRI Fanildo bersama tim survei dari Pushidrosal terus melakukan survei di lokasi kejadian sejak Sabtu malam. Untuk memperkuat pencarian, KRI Sika dari Pushidrosal yang memiliki kemampuan survei dan pemetaan hidro-oseanografi akan dikerahkan.
Pada hari kelima pencarian ini, lebih dari 600 personel dari berbagai instansi terlibat. Operasi SAR juga diperkuat dengan berbagai alat utama SAR (Alut) dari udara, laut, darat, dan bawah permukaan. Area penyisiran laut diperluas hingga 30 mil laut ke arah selatan. KRI Marlin dari Guspurla Koarmada II turut bergabung untuk memperkuat pencarian di laut.
Tim SAR gabungan menghadapi tantangan cuaca yang cukup berat. Berdasarkan data BMKG, kondisi cuaca di perairan Selat Bali berawan hingga hujan ringan, dengan kecepatan angin 4 - 20 knot, gelombang setinggi 0,5 - 2 meter, jarak pandang 3 - 8 km, serta arus laut yang mengarah ke selatan dengan kecepatan 1,5 - 2 meter per detik.
Berbagai unsur SAR terlibat dalam operasi ini, antara lain Basarnas, Koarmada II, Puspenerbal, Polri, Pushidrosal, Polda Jatim, KPLP, TNI AL, BMKG, BPBD Banyuwangi, hingga relawan SAR dan nelayan setempat.
Penulis : Rizki Rian Saputra