DLH: Pembongkaran TPS liar untuk mengatasi pembuangan sampah ilegal

Elshinta.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Banten mengungkapkan pembongkaran tempat pembuangan sampah (TPS) liar untuk mengatasi praktik pembuangan sampah ilegal yang selama ini meresahkan masyarakat.

"Ini adalah respon kami menjawab keresahan masyarakat karena adanya TPS liar. Penutupan TPS liar dilakukan untuk menjamin kebersihan dan kenyamanan masyarakat," kata Kepala DLH Kota Tangerang Wawan Fauzi di Tangerang Selasa.

Wawan mengatakan selama tiga bulan terakhir, sebanyak 19 titik TPS liar telah dibongkar petugas dari mulai di jalan protokol hingga beberapa sudut pemukiman warga. Keberadaan TPS pun tidak memenuhi tata kelola persampahan.

Lalu untuk lokasi yang telah dilakukan pembongkaran, lanjut Wawan, DLH telah melakukan langkah strategis seperti pemasangan rambu larangan membuang sampah di lokasi penutupan dan meningkatkan pengawasan.

Lali D:H juga menyiapkan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) dan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) yang diproyeksikan sebagai pengganti lokasi pembuangan sampah di sekitar lingkungan pemukiman.

“Kami juga akan memberlakukan sanksi tegas bagi warga atau pelaku usaha yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya,” katanya.

Sementara daftar lokasi TPS liar yang telah dibongkar dan ditutup DLH selama tiga bulan terakhir yakni TPS Mekarsari di Samping Kantor Dishub Kota Tangerang, TPS ALS di Jalan Daan Mogot Tanah Tinggi, TPS Jempol di Jalan M.H Thamrin, TPS Alfa di Jalan Iskandar Muda, TPS Portal di Jalan M. Yamin Sukasari.

TPS Mayang di Jalan Iskandar Muda, TPS Hings di Jalan Gatot Subroto Jatiuwung, TPS Gurah di Poris Gaga Baru, TPS Pool Taksi Blue Bird di Daan Mogot, TPS Era Prima di Batuceper, TPS Arkadia, TPS Pertigaan Irigasi Sipon Gondrong, TPS JORR Buaran Indah, TPS Kembar, TPS H. Nadih Jalan Benteng Betawi, empat TPS di Jalan Hasyim Ashari.