'Mewarisi Api: Gagasan Bung Karno untuk Generasi Emas 2045' jadi tema Kuliah Umum UBK
Badan Pembina & Pengembangan Ajaran Bung Karno Universitas Bung Karno (BPP ABK UBK) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk 'Mewarisi Api: Gagasan Bung Karno untuk Generasi Emas 2045', Kamis (17/7), bertempat di Auditorium Bung Karno, Kampus UBK, Jakarta.
Elshinta.com - Badan Pembina & Pengembangan Ajaran Bung Karno Universitas Bung Karno (BPP ABK UBK) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk 'Mewarisi Api: Gagasan Bung Karno untuk Generasi Emas 2045', Kamis (17/7), bertempat di Auditorium Bung Karno, Kampus UBK, Jakarta.
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) yang juga Ketua BPP ABK UBK, M. Marhaendra Putra, S.H., M.H., Rektor UBK Dr. Ir. Sri Mumpuni Ngesti Rahaju, M.Si., jajaran wakil rektor, para dekan, ketua program studi, dosen pengampu mata kuliah Ajaran Bung Karno (ABK), serta ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas.
Dalam sambutannya, Rektor UBK Dr. Ir. Sri Mumpuni Ngesti Rahaju, M.Si. menekankan pentingnya memahami dan mengimplementasikan semangat perjuangan Bung Karno dalam konteks kekinian.
“Jangan warisi abunya, tapi warisi apinya, yaitu gagasan pemikiran Bung Karno dalam menciptakan generasi emas 2045 dari mahasiswa dan lulusannya, khususnya mahasiswa UBK,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Ketua Umum YPS dan Ketua BPP ABK UBK, M. Marhaendra Putra, S.H., M.H., menegaskan bahwa Ajaran Bung Karno bukan sekadar pelajaran di kelas, tetapi nyala semangat yang harus terus dijaga oleh seluruh civitas akademika UBK.
“Ajaran Bung Karno (ABK) yang masuk dalam mata kuliah wajib di kampus UBK merupakan api yang harus terus dinyalakan untuk menerangi mahasiswa dalam memahami ideologi hidup berbangsa dan bernegara sesuai ABK,” tegasnya.
Kuliah umum ini menghadirkan narasumber utama, Anggota Komisi IV DPR RI, fraksi PDI Perjuangan dan Ketua DPP Bidang Kelautan dan Perikanan Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., yang menyampaikan pentingnya posisi UBK dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“UBK harus menjadi Perguruan Tinggi Unggul Berkelas Dunia untuk mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045, karena UBK mempunyai modal dari nama besar dan Ajaran Bung Karno-nya,” ungkap Prof. Rokhmin.
Acara semakin hidup dengan sesi tanya jawab interaktif antara mahasiswa dan narasumber yang membahas relevansi ajaran Bung Karno terhadap isu-isu kontemporer, termasuk ketahanan pangan, kedaulatan maritim, dan tantangan global generasi muda.
Sebagai penutup, dilakukan penukaran cinderamata antara UBK dan narasumber, serta sesi foto bersama seluruh peserta yang hadir.
Kuliah umum ini menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ideologi dalam dunia pendidikan tinggi, khususnya dalam membentuk karakter generasi emas UBK yang progresif dan visioner.