Tiga jam diperiksa, Jokowi: Materi tentang dosen pembimbing, postingan hingga ijazah disita
Sebanyak 45 pertanyaan disampaikan penyidik kepada mantan Presiden Joko Widodo. Dari jumlah tersebut, Jokowi mengatakan 35 pertanyaan diulang kembali pada pada pemeriksaan pertama kali di Polda Jawa Tengah.
Elshinta.com - Sebanyak 45 pertanyaan disampaikan penyidik kepada mantan Presiden Joko Widodo. Dari jumlah tersebut, Jokowi mengatakan 35 pertanyaan diulang kembali pada pada pemeriksaan pertama kali di Polda Jawa Tengah. Sedangkan ini disampaikan usai pemeriksaan di Polresta Solo.
"Semua saya jawab, semua yang tahu, yang terjadi apa adanya " terangnya kepada awak media.
Pertanyaan yang baru mengenai Dian Sandi, apakah kenal, kapan pernah bertemu, apakah dirinya yang memosting ijasah di media sosial. Ia-pun mengungkapkan kalau sudah dijawab, termasuk silaturahmi Dian Sandi ini yang datang ke rumah meminta maaf karena memposting ijasah S1 di media sosial.
"Dan juga saya tidak memerintahkan posting di media sosial, saya jawab apa adanya " terangnya kepada awak media.
Yang kedua, bahwa Ir Kasmujo adalah dosen pembimbingnya waktu kuliah. Hanya, Ir Kasmujo bukan pembimbing tapi pembimbing skripsinya adalah prof dr Ir Ahmad Sumitro. Ini lebih, memperjelas saja.
"Ya harapannya, proses hukum kita hormati dan kita ikuti," ucapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Agung Santoso, Rabu (23/7).
Dia mengaku kalau ijasah SMA dan S1 asli sudah disita oleh penyidik. Terlebih ia menyampaikan, kakau ada 11 saksi termasuk dirinya di periksa. Setidaknya, dengan proses pemeriksaan ia bersama kuasa hukum mengikuti dan menghormati hingga sampai pengadilan. Pada kesempatan itu Joko Widodo diperiksa sejak sekitar pukul 10.30 hingga sekitar pukul 12.55 WIB atau tiga jam.
Kuasa Hukum, Yakup Hasibuan mengatakan kliennya Jokowi ini, mengatakan hal sama dan tahapan sangat penting. Sejak pertama Jokowi diperiksa pada tahap penyelidikan tapi sudah ada tahap penyidikan, lanjut dia, Jokowi kembali diperiksa. Selama pemeriksaan tiga jam, Yakup mengatakan, fokus fakta fakta perkulihan Jokowi waktu itu.
"Ijasah aslinya, ijasah SMA dan kuliah juga sudah disita, " terangnya.
Terkait halnya pemeriksaan yang harusnya Selasa, ia menjawab karena ada agenda bukan karena sakit. Pihaknya telah menyurati penyidik untuk menunda dihari Rabu, meskipun demikian Jokowi masih dalam pemulihan.
"Kalau mau dimintai keterangan lebih lanjut, pasti kita siap, sebagai warga negara yang baik, taat hukum," jelasnya.
Termasuk penyidik nanti menentukan pemeriksaan. Lantas alasan, pemeriksaan di Kota Solo, karena banyak saksi diperiksa terdapat 11 saksi diantaranya Jokowi maupun dinas pendidikan.