HNW: Napak tilas ke Rengasdengklok tegaskan makna keberanian anak muda
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan napak tilas pimpinan MPR RI dalam rangka memperingati HUT Ke-80 RI ke rumah pengasingan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, ingin menegaskan makna peristiwa bersejarah dari keberanian anak muda dalam mendorong lahirnya kemerdekaan RI.
Elshinta.com - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan napak tilas pimpinan MPR RI dalam rangka memperingati HUT Ke-80 RI ke rumah pengasingan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat, ingin menegaskan makna peristiwa bersejarah dari keberanian anak muda dalam mendorong lahirnya kemerdekaan RI.
"Jadi MPR ingin menegaskan kembali bahwa peristiwa sejarah ini penting untuk dimaknai tentang keberanian anak muda untuk berjuang untuk negaranya, keberanian senior untuk menerima pendapat anak-anak muda," kata HNW usai napak tilas ke rumah pengasingan di Rengasdengklok Karawang, Jawa Barat, Rabu.
Dia lantas berkata, "Karena ternyata memang tanpa tekanan dari anak-anak muda waktu itu, mungkin proklamasi kemerdekaan Indonesia entah kapan bisa terselenggara."
Hal itu disampaikannya usai dirinya napak tilas RI ke rumah pengasingan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok bersama para Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan para Wakil Ketua MPR RI lainnya, yakni Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), Bambang Wuryanto, Abcandra Muhammad Akbar Supratman, dan Rusdi Kirana.
Meski demikian, HNW memandang penting pula atas keberanian golongan tua untuk menerima pandangan dan masukan dari golongan muda demi kepentingan bangsa meraih kemerdekaan RI.
"Terjadi proklamasi tanggal 17 Agustus dengan peran serta dari anak-anak muda yang diapresiasi oleh para senior, Bung Karno, Bung Hatta, karena kalau misalkan Bung Karno, Bung Hatta, tetap tidak mau (proklamasi pada 17 Agustus 1945) mungkin kondisinya berbeda," ujarnya.
Untuk itu, dia menilai peristiwa bersejarah yang diprakarsai golongan muda untuk mengasingkan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok itu dapat dimaknai bahwa pentingnya seluruh elemen bangsa untuk berkolaborasi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Ini sangat dipentingkan dalam rangka kita menyambut Indonesia Emas 2045. Potensi anak muda jangan diabaikan, potensi senior jangan diabaikan, semuanya berkolaborasi untuk Indonesia merdeka, Indonesia emas," ucap dia.