Polres Lumajang amankan tiga oknum LSM diduga peras Kades Tunjung

Tiga oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LBSI Lumajang Jawa Timur ditangkap Polisi setelah diduga melakukan aksi pemerasan terhadap Kepala Desa Tunjung, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang.

Update: 2025-08-19 14:40 GMT
Sumber foto: Efendi Murdiono/elshinta.com.

Elshinta.com - Tiga oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LBSI Lumajang Jawa Timur ditangkap Polisi setelah diduga melakukan aksi pemerasan terhadap Kepala Desa Tunjung, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang.

Dalam keterangan pers rilisnya di teras kantor Kepolisian Resort Lumajang hari Sabtu (15/08) Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, ketiganya yakni FA (33) warga Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh, SB (57) warga Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko, serta AM (39) warga Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang.

Alex Sandy Siregar menjelaskan bahwa ketiga oknum tersebut diamankan pada Kamis (14/08/2025) di sebuah warung makan Daleme Pak Dhe, Kecamatan Gucialit, saat tengah melakukan transaksi.

“Awalnya, ketiga oknum ini menghubungi Kepala Desa Tunjung dan meminta sejumlah uang. Mereka mengancam akan menyebarkan permasalahan desa ke media sosial dan melaporkannya ke Inspektorat Lumajang bila permintaan tidak dipenuhi,” ungkap Kapolres.

Menurut Kapolres, permintaan uang semula sebesar Rp 30 juta, namun setelah adanya negosiasi, Kades hanya menyanggupi Rp 20 juta. 

Sebelum pertemuan berlangsung, Kades Tunjung telah berkoordinasi dengan Polsek Gucialit. Polisi kemudian bergerak cepat melakukan penyelidikan dan akhirnya menangkap ketiganya saat transaksi berlangsung.

Dalam operasi itu, petugas juga berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 20 juta serta tiga unit handphone milik para tersangka.

Lebih lanjut, Kapolres membeberkan modus yang digunakan para pelaku. Mereka mencari-cari alasan untuk menakut-nakuti dengan dalih adanya masalah di desa, di antaranya soal kendaraan dinas, penggunaan tanah kas desa, hingga renovasi fasilitas yang sebenarnya belum masuk anggaran.

“Padahal permasalahan yang dijadikan alasan sudah ada penyelesaian di tingkat kecamatan. Jadi ini murni modus untuk menakut-nakuti dan meminta uang secara tidak sah,” jelas Kapolres seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Efendi Murdiono, Selasa (19/8). 

AKBP Alex Sandy Siregar menegaskan, pihaknya akan terus bertindak tegas terhadap segala bentuk pemerasan berkedok LSM yang meresahkan masyarakat.

“Atas perbuatannya, ketiga oknum LSM ini kami jerat dengan Pasal 369 KUHP tentang pemerasan dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara. Kami tegaskan, Polres Lumajang tidak akan tinggal diam terhadap praktik-praktik seperti ini. Kami juga mengimbau kepada masyarakat, apabila mengetahui adanya pemerasan serupa, segera laporkan kepada pihak kepolisian,” tegasnya.

Tags:    

Similar News