23 November 1965: D.N. Aidit dieksekusi mati
Dipa Nusantara Aidit atau banyak dikenal dengan nama DN Aidit adalah salah satu tokoh komunis paling berpengaruh di Indonesia.

Elshinta.com - Dipa Nusantara Aidit atau banyak dikenal dengan nama DN Aidit adalah salah satu tokoh komunis paling berpengaruh di Indonesia.
Aidit adalah pemimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) dan ia menjadi salah satu tokoh penting bagi PKI dalam perpolitikan Indonesia, khususnya dalam masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin.
PKI tercatat menjadi partai terbesar ketiga dengan anggota jutaan.
Namun, peristiwa pada malam 30 September 1965, menghancurkan dan mengubur segala kiprah politik Aidit dalam sekejap.
Aidit disebut-sebut menjadi dalang dalam pembunuhan sejumlah jenderal TNI. Alhasil, ia menjadi buruan bagi semua orang, khususnya dari mereka yang anti terhadap komunis.
Baca juga Eksekusi mati D.N. Aidit
Mengerti ia menjadi buronan, Aidit melarikan diri menuju Solo, Jawa Tengah dan akhirnya Aidit berhasil tertangkap di Solo pada 22 November 1965.
Dalam pemeriksaan verbal ini, Aidit mengaku bertanggung jawab atas peristiwa G30S.
“Saya adalah satu-satunya orang yang memikul tanggung jawab paling besar dalam peristiwa G30S yang gagal dan yang didukung oleh anggota-anggota PKI yang lain, dan organisasi massa di bawah PKI," kata Aidit dalam surat pemeriksaan yang ditandatanganinya.
Pada dini hari 23 November 1965 setelah interogasi itu, Aidit berkali-kali meminta untuk bertemu dengan Presiden Sukarno. Yasir jelas menolaknya.
Kemudian, dalam sebuah irin-iringan 3 jip, Aidit dibawa menuju Semarang.
Di Boyolali, DN Aidit dieksekusi mati dan sebelum menemui ajalnya, Aidit melakukan pidato yang berapi-api dan membuat para tentara menjadi marah dan tidak bisa mengendalikan emosinya.
Pada akhirnya, DN Aidit ditembak mati pada 23 November 1965.
SUmber: tempo.co