Elshinta.com - Jepang menguasai Hindia Belanda diawali dengan penaklukan Tarakan, Kalimantan Timur pada 11 Januari 1942.
Meskipun Tarakan hanya sebuah pulau berawa kecil di sebelah timur laut Borneo (sekarang dibagi antara Kalimantan, Indonesia dan Malaysia Timur, Malaysia) di Hindia Belanda (sekarang Indonesia), fasilitas 700 sumur minyak, kilang, dan pangkalan udara (Lanud) nya menjadikan pulau ini salah satu tujuan penting bagi Jepang dalam Perang Pasifik.
Pada 1941, produksi pertahun mencapai 4,58 juta barel minyak atau rata-rata produksi harian 12,550 Barrel Oil Per Day (BOPD). Sementara itu menurut catatan pihak sekutu, sebelum Perang Dunia Kedua, Tarakan menghasilkan 6 juta barel minyak setiap tahun dengan kualitas "world purest oil". Ini merupakan bukti bahwa Pulau Tarakan adalah salah satu pulau dengan nilai sumber daya alam yang tinggi.
Baca juga Jepang menyerbu Tarakan
Sepanjang pertempuran Tarakan, Angkatan Udara Hindia Belanda (ML-KNIL) melakukan banyak serangan udara dari Lanud Samarinda II untuk membendung serangan Jepang. Meskipun demikian, karena cuaca buruk, khususnya pada 11 Januari, upaya mereka datang terlambat untuk para pasukan di Tarakan.
Setelah berhasil mengalahkan Belanda, Jepang kemudian melakukan beberapa upaya untuk mempertahankan Tarakan, salah satunya dengan membuat sistem pertahanan. Namun, penguasaan Tarakan tidak berjalan lama dan mereka terpaksa harus meninggalkan Pulau Tarakan karena kekalahan atas serangan kolaboratif kekuatan Sekutu (Amerika, Inggris, Australia, dan Belanda). Tarakan berada di bawah pendudukan Jepang hingga Mei 1945, ketika pasukan Australia merebut pulau ini kembali.
Kurang dikenalnya Tarakan sebagai salah satu peninggalan Perang Pasifik yang merupakan bagian dalam cerita Perang Dunia II mengakibatkan sejarah yang ada di Pulau Tarakan seperti terlupakan di dalam sejarah-sejarah Indonesia. Padahal, Pertempuran Tarakan ini adalah awal mula masuknya Jepang beserta propagandanya yang memporak-porandakan rakyat Indonesia pasca kolonialisme Belanda.
Sumber : merdeka.com