Top
Begin typing your search above and press return to search.

GIPI ungkap urgensi badan khusus untuk promosi pariwisata Indonesia

Elshinta.com, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mengungkapkan badan khusus untuk promosi pariwisata di Indonesia sangat penting untuk dibentuk sehingga bisa menggaet lebih banyak minat wisatawan mancanegara dan menjadikan Indonesia pemimpin dalam industri pariwisata di kawasan ASEAN.

GIPI ungkap urgensi badan khusus untuk promosi pariwisata Indonesia
X
Ketua Umum GIPI Haryadi Sukamdani di Jakarta, Selasa (11/4/2023). (ANTARA/Livia Kristianti)

Elshinta.com - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) mengungkapkan badan khusus untuk promosi pariwisata di Indonesia sangat penting untuk dibentuk sehingga bisa menggaet lebih banyak minat wisatawan mancanegara dan menjadikan Indonesia pemimpin dalam industri pariwisata di kawasan ASEAN.

Ketua Umum GIPI Haryadi Sukamdani mengatakan hal yang membuat Indonesia belum maksimal menggaet wisatawan mancanegara ialah karena tidak adanya badan khusus atau tourism board seperti di negara-negara tetangga.

"Tourism board itu penting karena lebih mengeksekusi program promosi dan juga koordinasi dengan para stake holder di industri. Makanya tidak heran kan di negara-negara tetangga promosi pariwisatanya rapih," kata Haryadi di Jakarta, Selasa (11/4) malam.

Kegiatan promosi yang dimaksud tidak hanya meliputi penciptaan citra pariwisata saja, tapi juga menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan oleh calon wisatawan.

Sayangnya, Indonesia masih belum bisa mengakomodir hal tersebut dan bisa dibilang tertinggal dari negara anggota ASEAN lainnya. Haryadi kemudian mencontohkan terkait daftar kegiatan acara selama satu tahun, untuk negara-negara anggota ASEAN lainnya yang memiliki Tourism Board seperti Malaysia, Singapura, hingga Thailand rata-rata semua memiliki kalender acara yang terbarukan.

"Tapi di Indonesia meski tulisannya kalender event 2023, isi kegiatannya masih kegiatan dari 2022," katanya.

Haryadi kemudian mengusulkan agar Indonesia bisa memiliki badan khusus yang berfokus pada promosi pariwisata maka pemerintah bisa membentuk badan layanan umum.

"Sebagai usulan kita mungkin bisa membuatnya sebagai Badan Layanan Umum (BLU) nanti pendanaannya menggunakan pola dana abadi atau endowment fund seperti yang diterapkan juga di LPDP di bawah Kemenkeu,"kata Haryadi.

Adapun terkait dengan posisi pariwisata Indonesia di ASEAN, diketahui hingga 2019 Indonesia menempati posisi kelima untuk jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

Laporan kunjungan wisatawan mancanegara ke ASEAN yang dikumpulkan ASEANStat.org mengungkap bahwa pada 2019 Indonesia memiliki 16,1 juta kunjungan. Sedangkan untuk posisi teratas kunjungan wisatawan mancanegara di ASEAN dipegang oleh Thailand dengan jumlah kunjungan mencapai 39,9 juta.

Sumber : Antara

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire