Top
Begin typing your search above and press return to search.

Hutan mangrove rusak BRGM sosialisasi percepatan rehabilitasi M4CR di Langkat

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar sosialisasi percepatan rehabilitasi mangrove dan perencanaan perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove di ruang pola Kantor Bupati Langkat, jalan Proklamasi, Kwala Bingai, Stabat Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (29/8).

Hutan mangrove rusak BRGM sosialisasi percepatan rehabilitasi M4CR di Langkat
X
Laporan: Kontributor Elshinta, M Salim

Elshinta.com - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar sosialisasi percepatan rehabilitasi mangrove dan perencanaan perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove di ruang pola Kantor Bupati Langkat, jalan Proklamasi, Kwala Bingai, Stabat Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (29/8).

Plh Deputi Bidang Edukasi dan Sosialisasi Partisipasi dan Kemitraan BRGM, Suwignya Utama mengatakan, tujuan sosialisasi untuk memberikan informasi terkait dengan rehabilitasi mangrove. Kemudian untuk mengidentifikasi peran-peran stakeholder di dalam mendukung rehabilitasi mangrove di Kabupaten Langkat. Selanjutnya paling tidak untuk membulatkan tekat kesiapan berpartisipasi dalam program rehabilitasi mangrove.

Kepala Pokja Rehabilitasi Mangrove Sumatera Sumidi mengatakan di Kabupaten Langkat ada 20 ribu hektar hutan mangrove, ada potensi habitat mangrove itu sekitar 4 ribu hektare. Kalau kita lihat di peta mangrove nasional itu mangrove-mangrove yang rusak teridentifikasi pada tutupan mangrove yang jarang dan sedang persentase nya 8 ribu hektare.

"Untuk potensi itu bisa berupa lahan terbuka atau pesisir yang rusak, areal pertambakan, atau wilayah-wilayah yang sebenarnya itu potensi untuk habitat mangrove luasnya 4 ribu hektare. Saya kira tantangan di Kabupaten Langkat itu cukup besar karena mangrove nya luas dan angka kerusakannya juga signifikan," terang Sumidi.

Lebih lanjut dijelaskan Sumidi, komponen kegiatan program mangrove for coastal resilience (M4CR) tahun 2024 di empat provinsi yakni Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Riau dan Sumatera Utara. Pihaknya bersama tim dari beberapa stakeholder dari KPH, Dinas Kehutanan dan lainnya sudah melakukan beberapa kegiatan untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi yang menjadi sasaran dari kegiatan M4CR.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan padiatapa atau persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan kepada masyarakat yang ada lokasi yang rusak untuk dilakukan rehabilitasi mangrove. "Kita menyampaikan informasi awal tanpa paksaan kepada masyarakat, agar kegiatan ini dapat berjalan dan rehabilitasi berhasil," ujarnya.

Pj Bupati Langkat M Faisal Hasrimy diwakili Asisten Administrasi, Ekonomi, Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Langkat Sukhyar Mulyamin menyambut baik sosialisasi ini, kita sadari bahwa alam merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup yang sudah selayaknya dijaga kelestariannya salah satunya adalah hutan mangrove yang memiliki peranan penting bagi keberlangsungan ekosistem.

"Harapan saya melalui kegiatan ini kesadaran masyarakat akan tergugah untuk menjaga lingkungan dengan sosialisasi dan edukasi yang kita lakukan serta menjadi sarana bagi kita untuk merumuskan langkah-langkah konkret terkait rehabilitasi dan perlindungan ekosistem mangrove di Kabupaten Langkat sehingga diharapkan Langkat menjadi contoh dalam pengelolaan ekosistem mangrove yang baik dan berkelanjutan," katanya.

Sosialisasi percepatan rehabilitasi mangrove dan perencanaan perlindungan dan pengelolaan ekosistem mangrove diikuti oleh sejumlah kelompok tani hutan di wilayah Kabupaten Langkat, TNI, Polri, Kementerian LHK Provinsi Sumatera Utara, OPD Pemkab Langkat, KPH Stabat, camat, kepala desa, lurah dan LSM peduli lingkungan.

Sumber : Elshinta.Com

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire