1 September 2021: Kasus Covid 19 dan Program Vaksinasi

Elshinta.com - Pada tahun 2021, program vaksinasi COVID-19 menjadi fokus utama di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tahun ini menandai fase penting dalam upaya global untuk mengendalikan pandemi. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia pada Rabu (1/9/2021) mencapai 189.571 kasus. Angka ini setara dengan 4,6 persen dari total kasus konfirmasi positif Covid-19.

Sebanyak 4.531.246 orang di dunia meninggal akibat infeksi Virus Corona SARS-CoV-2 pada Rabu (1/9/2021). Dikutip dari laman Wordometers.info, Rabu (1/9/2021), angka kematian bertambah 7.665 orang. Kasus kematian tertinggi di Rusia 795 orang, didusul Amerika Serikat (AS) 794 orang, Brasil 770 orang, Iran 643 orang, dan Indonesia 532 orang. Kemudian, angka kasus Covid-19 bertambah 501.774 orang, maka total kasus di dunia 218.398.840 orang.

Oleh karena itu pemerintah menggencarkan vaksinasi Covid 19 untuk menghambat penularan kasus ini. Dengan harapan jika vaksinasi tersalur dengan baik, maka kasus pandemi ini akan segera berakhir.

Berikut ini adalah beberapa poin utama terkait COVID-19 dan program vaksinasi sepanjang 2021:

1. Peluncuran Vaksin COVID-19

• Vaksinasi Massal: Pada tahun 2021, banyak negara mulai melaksanakan vaksinasi massal setelah vaksin COVID-19 disetujui untuk penggunaan darurat pada akhir 2020. Vaksin seperti Pfizer-BioNTech, Moderna, AstraZeneca, Sinovac, dan Johnson & Johnson digunakan secara luas.
• Vaksinasi di Indonesia: Indonesia memulai program vaksinasi pada Januari 2021, dengan Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima vaksin Sinovac di negara tersebut. Program ini kemudian dilanjutkan dengan pemberian vaksin kepada tenaga kesehatan, lansia, dan kelompok rentan lainnya.

2. Tantangan dalam Distribusi Vaksin

• Distribusi yang Tidak Merata: Salah satu tantangan terbesar pada 2021 adalah distribusi vaksin yang tidak merata antara negara-negara maju dan berkembang. Negara-negara kaya memiliki akses lebih cepat dan luas terhadap vaksin, sementara negara-negara berpenghasilan rendah menghadapi kesulitan dalam memperoleh dosis yang cukup.
• Logistik dan Rantai Dingin: Mengingat beberapa vaksin memerlukan penyimpanan pada suhu yang sangat rendah, tantangan logistik menjadi isu penting, terutama di daerah-daerah terpencil.

3. Varian Baru COVID-19

• Munculnya Varian Delta: Varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India pada akhir 2020, menjadi perhatian utama pada 2021 karena penularannya yang lebih cepat dan tingkat keparahan yang lebih tinggi. Varian ini menyebabkan lonjakan kasus di berbagai negara, termasuk Indonesia, meskipun program vaksinasi sedang berlangsung.
• Efektivitas Vaksin terhadap Varian Baru: Penelitian sepanjang 2021 menunjukkan bahwa vaksin yang ada masih efektif dalam mencegah penyakit parah dan kematian akibat varian Delta, meskipun efikasi terhadap infeksi ringan dan asimtomatik sedikit berkurang.

4. Penerapan Booster Shots

• Dosis Penguat (Booster): Dengan adanya kekhawatiran mengenai efektivitas vaksin terhadap varian-varian baru dan penurunan antibodi dari vaksinasi awal, beberapa negara mulai memberikan dosis penguat (booster) pada paruh kedua tahun 2021. Ini terutama ditujukan untuk kelompok rentan seperti lansia dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

5. Percepatan Vaksinasi di Indonesia

• Target Pemerintah: Pemerintah Indonesia menargetkan untuk memvaksinasi setidaknya 70% dari populasi pada akhir tahun 2021. Berbagai upaya dilakukan untuk mempercepat vaksinasi, termasuk penyelenggaraan vaksinasi massal di pusat-pusat komunitas dan kolaborasi dengan sektor swasta.
• Vaksin Merah Putih: Indonesia juga bekerja pada pengembangan vaksin domestik, yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih, meskipun penggunaannya belum tersedia pada 2021.

Program vaksinasi pada 2021 menjadi salah satu alat paling penting dalam upaya global untuk mengendalikan pandemi COVID-19, meskipun tantangan dan hambatan tetap ada.