Pengoplosan BBM dan pengurangan takaran MinyakKita bentuk pengkhianatan

Elshinta.com - Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menyampaikan keprihatinan dan kekecewaannya atas fenomena oplosan bahan bakar minyak (BBM) dan pengurangan takaran MinyakKita. Ketua Umum LPOI Kiai Said Aqil Siradj menilai perbuatan tersebut adalah tindakan pengkhianatan terhadap bangsa. Pasalnya perbuatan tersebut merugikan rakyat dan negara.

"Kami melihat tindakan tersebut adalah sindikasi jahat yang bergerak sistematis yang sangat merugikan rakyat dan negara, serta tidak boleh di biarkan," ujar Kiai Said Aqil usai acara tadarus futuristik dan buka bersama dengan Kedutaan Besar Tiongkok di salah satu hotel di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (14/3)

Karenanya, eks Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatkul Ulama (PBNU) itu meminta kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk segera mengusut tuntas para pelaku dan merekonstruksi ulang tata kelola dan pemodelan bisnis BUMN dengan melibatkan pengawasan aktif dari unsur masyarakat.

LPOI, kata dia, selalu siap menjadi ujung tombak dan garda depan perjuangan Presiden Prabowo Subianto demi memajukan bangsa dan negara Indonesia.

"Kami melihat tindakan tersebut adalah sindikasi jahat yang bergerak sistematis yang sangat merugikan rakyat dan negara, serta tidak boleh dibiarkan. Pembiaran terhadap Koruptor adalah awal kehancuran negara," jelasnya.

Di sisi lain, dirinya menyambut baik dan mengajak semua pihak untuk memberi dukungan atas peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada pada Senin (24/2) lalu. Alasannya, program tersebut merupakan upaya strategis konsolidasi ekonomi nasional serta pewujudan Indonesia incorporated dapat berjalan baik, dan memberikan dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

"LPOI siap mengawal dan mengawasi pergerakkanya," pungkasnya