Johnson menangi renang perairan terbuka 5km WAC Singapura
Atlet renang Australia Moesha Johnson memenangi lomba renang perairan terbuka nomor 5km putri dalam ajang World Aquatics Championships (WAC) 2025 di Singapura, Jumat. Keberhasilan tersebut melengkapi kesuksesannya memenangi nomor 10km pada Rabu (16/7), sekaligus menjadi atlet renang putri kelima yang memenangi nomor 5km dan 10km bersamaan di kejuaraan dunia atletik tersebut.

Elshinta.com - Atlet renang Australia Moesha Johnson memenangi lomba renang perairan terbuka nomor 5km putri dalam ajang World Aquatics Championships (WAC) 2025 di Singapura, Jumat. Keberhasilan tersebut melengkapi kesuksesannya memenangi nomor 10km pada Rabu (16/7), sekaligus menjadi atlet renang putri kelima yang memenangi nomor 5km dan 10km bersamaan di kejuaraan dunia atletik tersebut.
"Ini sangat penting bagi negara saya," kata Johnson, seperti disiarkan laman resmi WAC.
Perjalanan Johnson tidak mulus, ia berjuang mati-matian melawan perenang Italia Ginevra Taddeucci untuk final kedua berturut-turut. Johnson adalah atlet renang Australia pertama sejak Melissa Gorman di Roma 2009 yang memenangi gelar juara dunia di nomor 5km putri.
"Saya pikir kami berada di puncak klasemen medali. Kami belum pernah meraih emas berturut-turut dalam satu kompetisi," ujar Johnson.
"Saya tahu kami pernah meraih perak dan perunggu, jadi ini bersejarah bagi negara saya dan saya sangat bangga telah menetapkan standar bagi semua orang."
Taddeucci yang baru saja meraih medali perak di nomor 10 km, Rabu (16/7), bersenggolan dengan Johnson di putaran terakhir, berharap menjadi juara 5 km putri Italia pertama sejak 2003, tetapi justru pulang dengan medali perak keduanya, hanya terpaut satu detik di belakang Johnson.
"Saya sangat lelah hari ini, jadi saya ingin mencoba dan memastikan medali sedini mungkin, dan hanya ada beberapa peluang dengan beberapa tikungan tajam," kata Johnson.
"Jika saya tidak melakukan break saat itu, saya tidak tahu apa yang akan terjadi di akhir. Namun, begitu rombongan di belakang saya hanya Ginevra yang berada di depan, semuanya terasa jauh lebih 'mudah', tetapi itu tetap merupakan lomba yang sangat menantang. Lima km jauh lebih intens sehingga panasnya terasa jauh lebih terasa hari ini."
Suhu air lomba mencapai 30,2 derajat Celcius dan air lebih tenang dibandingkan saat perlombaan 10km.
"Secara mental, saya masih cukup lelah karena menghadapi panasnya lomba 10 km kemarin. Jadi, panasnya melelahkan secara mental dan fisik. Saya rasa bisa melewatinya hari ini, saya sangat bangga pada diri sendiri," ujar Johnson.
“Kami berjuang sampai akhir. Mungkin lomba ini tidak sesulit itu. Saya harus berjuang lagi besok, jadi saya berharap bisa menghemat sedikit energi, tetapi kami benar-benar berjuang sampai akhir, dan itu membuatnya sangat seru, menyenangkan, dan membuat kemenangan ini jauh lebih istimewa.”
Taddeucci, yang merupakan juara Eropa awal tahun ini, memenangi medali individu keduanya di WAC pada usia 28 tahun.
"Hari ini lebih mudah daripada lomba 10 km," kata Taddeucci.
"Airnya sedikit lebih baik, saya sangat senang. Saya mencoba di akhir, di sprint, tetapi Moesha adalah wanita yang sangat cepat dan kuat. Sprint, putaran terakhir adalah yang terberat. Tapi saya sangat senang."
Keduanya menjauhkan diri dari arena saat Ichika Kajimoto dari Jepang memenangi perunggu dengan selisih sekitar 27 detik. Penyelesaiannya hampir identik dengan nomor 10 km, ketika Lisa Pou dari Monako menang atas Maria de Valdes dari Spanyol.