Membidik peluang strategis industri Indonesia di INNOPROM 2026
Indonesia berpeluang besar mengukir sejarah baru dalam pameran industri internasional INNOPROM 2026 di Ekaterinburg, Rusia. Dalam pameran tersebut, Indonesia hadir sebagai partner country. Status kehormatan ini memberikan kesempatan emas untuk memperkenalkan potensi ekonomi dan industri Indonesia ke mata dunia. Langkah strategis ini mendapat lampu hijau legislatif.

Elshinta.com - Indonesia berpeluang besar mengukir sejarah baru dalam pameran industri internasional INNOPROM 2026 di Ekaterinburg, Rusia. Dalam pameran tersebut, Indonesia hadir sebagai partner country. Status kehormatan ini memberikan kesempatan emas untuk memperkenalkan potensi ekonomi dan industri Indonesia ke mata dunia. Langkah strategis ini mendapat lampu hijau legislatif.
Komisi VII DPR RI, dalam Rapat Dengar Pendapat pada 17 Juli 2025, secara tegas mendukung terselenggaranya Indonesia sebagai partner country pada pameran industri internasional ‘INNOPROM’ di Rusia tahun 2026 dalam rangka promosi industri nasional di tingkat global. Dukungan ini menegaskan komitmen bersama eksekutif dan legislatif demi kesuksesan partisipasi Indonesia.
INNOPROM adalah pameran industri internasional terkemuka yang diadakan setiap tahun sejak 2010. Setelah Arab Saudi menjadi negara mitra pada 2025, giliran Indonesia di 2026. Ajang ini merupakan platform strategis mempertemukan lebih dari 60 negara peserta, menampilkan lebih dari 11.000 perusahaan dan organisasi di atas area pameran seluas 50.000 meter persegi.
Ribuan pelaku industri berkumpul berfokus pada bisnis dan inovasi. Sebagai partner country, Indonesia berpotensi besar memanfaatkan platform ini untuk meningkatkan perdagangan, mempromosikan investasi, serta memperluas kerja sama industri dan inovasi. Status partner country memungkinkan Indonesia mengangkat citra negara melalui sorotan media internasional, pelaku industri global, dan investor. Namun, status ini harus diterjemahkan dalam bentuk konkret yang dirasakan langsung oleh industri dan masyarakat.
Pengalaman negara sebelumnya, seperti India di Hannover Messe 2015 dan Uni Emirat Arab di Expo 2020 Dubai, menunjukkan bagaimana status partner country dapat menjadi jembatan meningkatkan investasi dan membangun citra sebagai negara dengan potensi industri besar.
Strategi Raih Untung
Agar partisipasi Indonesia di INNOPROM 2026 berdampak signifikan, pemerintah perlu menetapkan tujuan jelas dan fokus. Setiap kegiatan selama pameran harus mendukung visi Indonesia Emas 2045 sebagai salah satu kekuatan ekonomi utama dunia.
Potensi Indonesia dalam sektor unggulan, seperti manufaktur, teknologi, dan industri hijau, harus menjadi sorotan utama. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, kerja sama industri Indonesia-Rusia telah mencakup sektor vital seperti pupuk, farmasi dan peralatan medis, metalurgi, galangan kapal, serta sektor halal.
INNOPROM adalah momentum tepat mengukuhkan kerja sama tersebut sekaligus menjajaki peluang baru. Total perdagangan Indonesia-Rusia pada 2024 diproyeksikan mencapai 3.981 juta dollar AS; partisipasi aktif di INNOPROM dapat menggenjot angka ini lebih tinggi.
Penting menunjukkan keunggulan Indonesia, baik dari sisi produk, inovasi, maupun kapasitas industri. Melalui momentum INNOPROM ini, Indonesia harus aktif meluncurkan inisiatif bilateral dan membangun kemitraan bisnis jangka panjang yang tidak hanya menarik perhatian investor, tetapi juga meningkatkan profil industri negara secara global.
Jadikan partisipasi ini sebagai batu loncatan menuju upaya diplomasi perdagangan, industri, dan inovasi yang lebih besar, sekaligus memberikan gambaran arah transformasi industri Indonesia yang berkelanjutan dan berorientasi masa depan. Selain Rusia, INNOPROM membuka pintu lebar bagi pasar non-tradisional di kawasan Commonwealth of Independent States (CIS).
Dengan total populasi 246,4 juta dan PDB 7,669 miliar dollar AS pada 2023, serta total perdagangan Indonesia-CIS mencapai 4.898,2 juta dollar AS pada 2024, pasar CIS adalah ceruk menjanjikan bagi produk dan investasi Indonesia.
Kesiapan Kunci Sukses
Keberhasilan pameran seperti INNOPROM tidak bisa hanya diukur dari keramaian stan. Ukuran keberhasilan yang lebih relevan adalah output konkret: jumlah pembeli (buyer) terverifikasi, potensi nilai investasi, dan Memorandum of Understanding (MoU) yang ditindaklanjuti. Selain itu, kunjungan VIP dari negara lain dan paparan media internasional juga menjadi indikator penting. INNOPROM bukan hanya ajang pamer produk, tetapi juga kesempatan mendapatkan masukan berharga dari pasar luar negeri.
Feedback ini dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas produk, harga, layanan, hingga kemasan, agar produk Indonesia lebih kompetitif di pasar global. Arab Saudi, partner country INNOPROM 2025, menunjukkan bagaimana status ini dimanfaatkan fokus pada sektor strategis.
Delegasinya membawa lembaga negara dan perusahaan industri terkemuka mewakili sektor prioritas, seperti listrik, elektrifikasi, peralatan dan layanan minyak dan gas, industri konversi hilir, kimia, pertambangan, logam, dirgantara, dan keamanan siber. Indonesia bisa belajar dari pendekatan ini menonjolkan sektor unggulan yang mendukung visi Indonesia Emas 2045, seperti industri digital, energi terbarukan, dan manufaktur ramah lingkungan.
Kesiapan finansial juga krusial. Komisi VII DPR RI telah menyetujui usulan tambahan anggaran Ditjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian pada TA 2025 sebesar Rp11,965 miliar, dialokasikan untuk persiapan pameran industri internasional ‘INNOPROM’ tahun 2026.
Dukungan anggaran ini menunjukkan keseriusan dan komitmen politik menyukseskan gelaran ini. INNOPROM 2026 adalah peluang emas bagi Indonesia menunjukkan kemajuan dan potensi industri kita kepada dunia. Peluang ini terwujud jika Indonesia memiliki tujuan jelas, strategi terarah, dan fokus pada sektor yang benar-benar dapat mendorong perubahan positif perekonomian nasional. Dengan dukungan penuh Komisi VII DPR RI, Indonesia memiliki fondasi kuat menghadapi ajang ini.
Indonesia harus siap menghadapinya dengan persiapan matang, sehingga dapat memaksimalkan status partner country ini dan membawa hasil optimal bagi pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang ambisius.