Pemkab Karawang bangun underpass perlintasan kereta atasi kemacetan
Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengalokasikan anggaran sekitar Rp15 miliar untuk pembangunan jalan terowongan atau underpass Gorowong dalam mengatasi kemacetan di sekitar perlintasan rel kereta api jalan Surotokunto Warung Bambu.

Elshinta.com - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengalokasikan anggaran sekitar Rp15 miliar untuk pembangunan jalan terowongan atau underpass Gorowong dalam mengatasi kemacetan di sekitar perlintasan rel kereta api jalan Surotokunto Warung Bambu.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Karawang, Tri Winarno di Karawang, Kamis mengatakan pembangunan terowongan Gorowong itu merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Rekomendasi itu disampaikan supaya perlintasan kereta api atau perlintasan sebidang di daerah itu tidak lagi digunakan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Selain itu juga untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di perlintasan kereta api tersebut. Ia mengatakan, underpass Gorowong di pertigaan Jalan Surotokunto dengan Jalan Suhud yang menghubungkan Karawang Timur menuju Telukjambe Timur dan Karawang Kota akan dibangun dengan konstruksi dua jalur, dilengkapi median tengah dengan ketinggian 2,5 meter.
Tri menyampaikan pembangunan terowongan Gorowong dengan anggaran sekitar Rp15 miliar ini segera dimulai dan ditargetkan rampung pada 25 Desember 2025.
"Anggarannya bersumber dari APBD Karawang," katanya.
Bupati menyampaikan, selama proses pembangunan underpass Gorowong, jalur perlintasan kereta api di sekitar lokasi proyek akan ditutup sepenuhnya. Petugas akan mengalihkan pengendara ke jalur alternatif hingga proyek selesai sesuai dengan jadwal kontrak.
Selama proyek pembangunan, dilakukan penutupan sementara ruas Jalan Suhud Hidayat, mulai dari Bundaran Wirasaba hingga Jalan Surotokunto. Selama masa penutupan jalan, masyarakat bisa menggunakan ruas jalan Wirasaba-Johar, Wirasaba-Tuparev, dan ruas jalan Wirasaba-Anggadita.
"Kami memohon pengertian dan kerja sama dari masyarakat serta pengguna jalan atas pengalihan arus atau penutupan ruas jalan selama proyek pembangunan berlangsung," katanya.
Diharapkan keberadaan underpass itu dapat mengurangi risiko kecelakaan di perlintasan kereta api dan memperlancar arus lalu lintas yang selama ini seringkali terjadi di perlintasan kereta api itu.