Tim SAR gabungan evakuasi pria hanyut di Sungai Belawan Sumut
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) bersama tim gabungan mengevakuasi seorang pria yang hanyut di Sungai Belawan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan Hery Marantika mengatakan korban bernama Fadil berusia 16 tahun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Elshinta.com - Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) bersama tim gabungan mengevakuasi seorang pria yang hanyut di Sungai Belawan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan Hery Marantika mengatakan korban bernama Fadil berusia 16 tahun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Korban ditemukan semalam (Kamis, 30/7) sekitar pukul 17.30 WIB dalam keadaan meninggal dunia," ujar Hery Marantika dalam keterangan resmi diterima di Medan, Kamis.
Dia menjelaskan korban ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi mengapung tersangkut di batang kayu semak-semak di pinggir aliran sungai yang berjarak 200 meter dari lokasi kejadian awal. Berdasarkan laporan yang diterima Basarnas Medan, peristiwa nahas itu bermula pada Selasa (29/7), korban bersama lima temannya hendak berenang menyeberangi Sungai Belawan untuk terlebih dahulu mengambing batang pisang.
Saat hendak menyeberangi Sungai Belawan atau tepatnya di Desa Kelambir Lima, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, korban yang diduga belum mahir berenang terseret arus sungai tersebut. Kelima teman korban yang berhasil menyeberangi sungai tersebut panik melihat korban dan langsung berusaha melakukan pertolongan dengan meminta bantuan pada warga sekitar.
"Namun, korban tak terselamatkan hingga akhirnya segera meminta bantuan warga sekitar. Laporan kejadian tersebut kemudian diteruskan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Medan," kata dia.
Atas peristiwa nahas tersebut, pihaknya menyampaikan belasungkawa serta apresiasi atas kerja sama seluruh unsur yang terlibat dalam operasi pencarian.
“Kami menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Operasi SAR ini merupakan bentuk sinergi antara Basarnas dan unsur potensi SAR lainnya, termasuk masyarakat yang turut aktif membantu pencarian sejak hari pertama,” ujar Hery.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap risiko bermain di sekitar sungai, terutama saat musim hujan dan kondisi arus deras.
“Kami mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, selalu mengawasi aktivitas anak-anak di sekitar aliran sungai. Sungai bukan tempat bermain yang aman, terutama saat debit air meningkat dan arus cukup kuat," kata dia.
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup dan seluruh unsur yang terlibat telah kembali ke satuan masing-masing.