Pemprov Sulsel-Pemkab Jeneponto bersinergi atasi kemiskinan ekstrem
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemkab Jeneponto memperkuat sinergisitas dalam upaya penanganan kemiskinan ekstrem dan anak putus sekolah di daerah itu. Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi dalam keterangannya di Makassar, Minggu, menegaskan pentingnya intervensi nyata agar Jeneponto bisa segera keluar dari zona merah kemiskinan ekstrem.
Wagub Sulawesi Selatan Fatmawati Rusdi memberikan sambutan saat kunjungan ke Kabupaten Jeneponto, Sulsel. ANTARA/HO-Humas Pemprov SulselElshinta.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemkab Jeneponto memperkuat sinergisitas dalam upaya penanganan kemiskinan ekstrem dan anak putus sekolah di daerah itu. Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi dalam keterangannya di Makassar, Minggu, menegaskan pentingnya intervensi nyata agar Jeneponto bisa segera keluar dari zona merah kemiskinan ekstrem.
“Saya ingin mendengar kabar baik dari Jeneponto. Tidak ada lagi anak-anak yang stunting, tidak ada yang putus sekolah, dan masyarakatnya bisa hidup mandiri,” sebutnya.
Ia menjelaskan, Jeneponto sampai saat ini masih mencatat angka stunting tertinggi di Sulsel, sementara angka kemiskinannya juga masih tinggi.
"Karena itu saya datang bukan hanya bawa bantuan, tetapi ingin melihat langsung apa yang bisa kita lakukan. Bantuan sosial itu penting, tapi yang lebih penting adalah pendampingan agar masyarakat bisa mandiri,” ujar Fatmawati yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulsel.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti pentingnya verifikasi data di lapangan. Ia menilai program intervensi pemerintah sudah berjalan, tetapi hasilnya belum optimal. Fatmawati berharap warga Jeneponto dapat merasakan hasil nyata dari program pemerintah. Ia menargetkan tidak ada lagi anak yang stunting maupun putus sekolah, serta memastikan setiap keluarga bisa memperoleh akses pendidikan dan kemandirian ekonomi.
“Saya ingin mendengar dari ibu-ibu nanti, anak saya sudah tidak stunting lagi. Saya ingin tidak ada anak putus sekolah. Kita dampingi sampai mereka terus belajar. Itu target kita bersama,” ujarnya penuh semangat.
Ia menambahkan, penguatan kapasitas masyarakat akan menjadi fokus utama. Fatmawati mendorong agar setiap bantuan sosial diarahkan pada pengembangan keterampilan warga. Dengan begitu, program pemerintah tidak berhenti pada pemberian uang semata, tetapi juga menghasilkan kemandirian ekonomi.
“Kita harus tahu skill apa yang bisa dikembangkan di Jeneponto. Jangan hanya bantuan keuangan, tapi harus ada arah yang jelas, agar masyarakat bisa keluar dari jerat kemiskinan,” tambahnya.
Wakil Bupati Jeneponto Islam Iskandar mengatakan hari ini bukan sekadar penyerahan bantuan, tetapi bukti perhatian besar dari pemerintah provinsi. Ia juga menyebut Jeneponto masih menjadi daerah dengan tantangan serius. Berada di peringkat pertama angka stunting dan kedua angka kemiskinan di Sulsel.
"Ini tantangan bagi kami, dan kami siap berkolaborasi dengan Pemprov Sulsel untuk menurunkan angka tersebut,” katanya.
Di sela penyerahan bantuan, sejumlah warga turut menyampaikan aspirasi. Endong (56), ibu rumah tangga, berharap ada pendampingan agar keluarganya bisa mandiri.




