Harga telur dan ayam naik, Jabar siapkan langkah antisipasi
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman memberikan keterangan di Bandung. (ANTARA/Ricky Prayoga)
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berjanji untuk melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi potensi kenaikan harga telur dan ayam seiring beroperasinya ribuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) guna penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Jabar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan sampai saat ini, telah ada sedikitnya 2.131 dapur MBG yang beroperasi dari target 4.600 unit, yang tentu membutuhkan pasokan bahan pangan dalam jumlah besar, termasuk ayam dan telur.
"Dari rencana sekitar 4.600 SPPG yang akan operasional, saat ini sudah ada 2.131 yang mulai berjalan. Di dalamnya kan membutuhkan ayam dan telur, makanya kami sedang antisipasi agar harga telur dan ayam terkendali, karena punya potensi inflasi," kata Herman di Bandung, Rabu.
Meski saat ini harga-harga kebutuhan pokok masih terkendali dan terjangkau, Herman mengatakan dengan harga-harga yang tetap stabil dan daya beli masyarakat terjaga, merupakan kunci dari terkendalinya inflasi.
Harga bahan pokok, kata Herman, sangat berkaitan erat dengan kondisi daya beli dan kesejahteraan. Di mana jika harga terjangkau, daya beli naik, dan jika harganya naik, daya beli akan turun.
"Yang tadinya sehari mengonsumsi satu telur, bisa jadi hanya setengah. Jadi daya beli ini penting karena kalau turun, konsumsi masyarakat berkurang dan kemiskinan bisa meningkat. Karena kalau tingkat konsumsi turun, pasti kemiskinan akan naik itu sudah rumus," ucapnya.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, per tanggal 12 November 2025 ini telur ayam ras rata-rata seharga Rp31.450 per kg, sementara daging ayam ras berada di harga Rp37.550 per kg.
Data ini, menunjukkan kenaikan signifikan dari beberapa bulan lalu, seperti yang juga disebutkan oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang mengungkap tiga bulan lalu harga telur sekitar Rp18 ribu per kilogram.
Adapun pada sekitar tiga bulan lalu Badan Pangan Nasional (BAPANAS) mencatat harga daging Ayam Ras rata-rata sekitar Rp34 ribu per kilogram.