Kemensos bantu pembuatan tangan bionic korban musibah Ponpes Al Khoziny

Update: 2025-12-07 01:34 GMT

Foto : Humas Kemensos

Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan rehabilitasi sosial untuk korban musibah robohnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Nur Ahmat Rohmatulloh (16). Ahmat yang tangannya diamputasi akan diberikan tangan palsu bionic dan keluarganya mendapatkan bantuan pemberdayaan. 

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Supomo mengatakan bantuan ini untuk mengembalikan fungsi-fungsi sosial korban.

"Jadi, kehadiran kami ke sini yang pertama silaturahmi, kedua ingin memastikan bagaimana perkembangan putra bapak, berikut ingin memastikan bantuan kepada bapak dari Kemensos sudah sampai," katanya di kediaman korban, Cantingan Tengah 66, Simokerto, Surabaya, Jumat (5/12/2025).

Lengan atas sebelah kiri Ahmat harus diamputasi setelah terluka dalam musibah yang dialaminya saat menuntut ilmu di pesantren. Kini dia membutuhkan bantuan tangan palsu bionic.

Selain tangan palsu bionic untuk Ahmat, Kemensos juga memberikan bantuan wirausaha untuk keluarganya. 

"Nanti dibantu untuk membuat tangannya, kemudian nanti dibantu sekolah kembali agar cita-citanya bisa tercapai," katanya.

"Mudah-mudahan nanti cita-citanya terkabul. Sangat terbuka untuk menggapai cita-citanya. Mudah-mudahan menjadi anak yang sukses," tambahnya.

Supomo lantas menyemangati Ahmat lewat cerita para penyandang disabilitas saat perayaan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati tiap 3 Desember. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki mereka tetap semangat berkarya.

"Ada anak yang main terompet pakai kaki, melukis pakai kaki, pakai mulut, karena tidak punya tangan," katanya.

Di tempat yang sama, Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Perencanaan dan Evaluasi Kebijakan Strategis Kementerian, Andy Kurniawan mengatakan Ahmat akan mendapatkan bantuan tangan palsu bionic. Namun, alat bantu ini belum bisa dibuat karena menunggu proses pemulihan.

"Karena ini masih bergerak, masih kembang, masih kempis belum permanen, standarnya tiga bulan setelah sakit," kata Andy.

Andy juga menyemangati Ahmat serta tidak minder dengan kondisinya saat ini. 

Hal senada disampaikan Kepala Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Kemensos, Nova Dwiyanto Suli. Dia mengatakan pengukuran tangan palsu masih menunggu proses pertumbuhan jaringan selesai dengan sempurna. Ia memperkirakan akhir Desember atau awal Januari, pengukuran tangan bisa dilakukan. "Tergantung prosesnya," katanya.

Ia memastikan Sentra Soeharso siap  membantu pembuatan tangan palsu. Adapun prosesnya juga akan dibantu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. "Sudah dikunjungi juga oleh Dinsos Jawa Timur dan sudah disampaikan belum bisa (diukur), karena masih menunggu pemulihan," katanya.

Pada kesempatan tersebut, orang tua Ahmat, Imamatul Muti'ah mengucapkan terima kasih atas bantuan modal usaha yang diberikan kepadanya untuk berjualan pakaian. "Terima kasih banyak. Minta doanya," tuturnya.

Suwiryo

Tags:    

Similar News